Bandung, 12/1 (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan bibit ikan nila Salin, jenis ikan bibit unggul yang akan mulai dibudidayakan pada 2011.

"Jabar bekerjasma dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan ikan nilai salin. Lokasinya di Karawang, yang diharapkan 2011 sudah bisa dibudidayakan secara luas," kata Kepala Dinas Perikanan Jawa Barat Ahmad Hadadi di Bandung, Rabu.

Menurut Hadadi, ikan nila merupakan jenis ikan yang akan dikembangkan lebih intensif di Jawa Barat. Produksinya saat ini telah mencapai 190.000 ton per tahun.

"Produksi ikan nila Jabar tertinggi dari sektor budidaya, kemudian disusul ikan mas, lele, patin dan lainnya," katanya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Perikanan Jabar itu menyebutkan, ikan nila salin itu merupakan sinergitas dengan pengembangan ikan nila unggul di mana BPPT mengembangkan strain ikan nila salin 20.

Ikan jenis ini nantinya bisa hidup pada perairan yang memiliki salinitas 20 permil. Pengembangan ikan Nila jenis ini juga ditujukan untuk mendukung pemanfaatan lahan tambak yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal atau terbengkalai.

"Keunggulan ikan nila selain ini memiliki kemampuan adaptasi dan daya tahan terhadap fluktuasi kadar garam, sehingga cocok untuk budidaya payau," katanya.

Menurut Hadadi, di Jawa Barat memiliki sejumlah strain bibit ikan unggul, termasuk untuk ikan nilai. Sebut saja ikan nila gif, nirwana, albino serta yang lainnya.

Namun sebagian besar pengembangan ikan nila saat ini lebih banyak di perairan tawar, namun ke depan akan dikembangkan untuk pemanfaatan lahan tambak yang terbengkalai di sejumlah kawasan pantai di Jabar.

Pengembangan jenis ikan unggul itu, kata Hadadi merupakan bagian dari program pembangunan sektor perikanan Jabar yang menargetkan mampu memcapai produksi 1,4 juta ton ikan pada 2014. Pada 2010, Jabar mencatat produksi 570.000 ton, dan 2011 diproyeksikan mampu mencatat total produksi ikan budidaya, perairan umum dan laut sebanyak 700.000 ton.

Dana APBN untuk sektor kelautan di Jabar cukup signifikan, sedangkan APBD Jabar sendiri telah mengalokasikan anggaran bibit ikan senilai Rp1 miliar pada 2011.

Selain pengembangan ikan nila, Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perikanan Jabar juga menggenjot budidaya udang "Paname" di kawasan Pantura maupun pantai selatan Jabar.

Kemampuan penangkapan ikan para nelayan juga ditingkatkan salah satunya dengan bantuan perlengkapan jaring, kapal maupun mesin.

Selain itu Dinas Perikanan Jabar juga telah menjalin kerjasama dengan PT Al Bahri dalam pemberian fasilitas permodalan bagi nelayan bididaya.

"Total modal yang akan disebar dari kerjasama itu senilai Rp5 miliar, disalurkan melalui kelompok. Pengembalian pinjaman lunak itu dilakukan setelah panen," kata Kepala Dinas Perikanan Jabar itu menambahkan.

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011