Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat kesembuhan pasien positif yang menjalani isolasi terpusat terus meningkat hingga 85 orang setiap harinya, bahkan ketersediaan tempat tidur untuk pasien terus menurun, seiring rendahnya angka penularan selama penerapan PPKM.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi Sabtu, mengatakan selama penerapan PPKM angka penularan di Cianjur, dapat ditekan di masing-masing wilayah, sehingga tingkat kebutuhan tempat tidur di tempat isolasi terpusat seperti rumah sakit, terus menurun hingga 60 persen.
"Saat ini, tidak ada lagi sistem antrean untuk pasien positif COVID-19 yang harus menjalani isolasi di rumah sakit karena ketersediaan tempat tidur cukup banyak, setelah sempat penuh seperti di RSUD Cianjur, Cimacan dan RSDH. PPKM yang berlaku, sangat efektif menekan angka penularan, " katanya.
Ia menjelaskan, selama penerapan PPKM tingkat aktivitas warga di Cianjur, menurun tajam, sebagian besar diam di rumah, sehingga dapat menekan angka penularan yang sempat tinggi dengan total pasien mencapai angka 2.000 orang lebih dan pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 276 orang atau per hari mencapai 8 orang. Namun sejak dua hari terakhir, pasien meninggal hanya satu orang.
Pihaknya berharap warga dapat menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) meski PPKM dicabut atau tidak diperpanjang karena minimnya aktivitas warga, terbukti dapat menekan angka penularan COVID-19 di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Cianjur, penerapan prokes ketat, harus tetap dijaga hingga pandemi usai.
"Saat ini, berbagai cara terus dilakukan petugas gabungan untuk menekan angka penularan. Kami berharap tanpa PPKM, warga tetap menerapkan AKB dalam kegiatan sehari-hari, terlebih saat beraktivitas di luar rumah, gunakan masker, hindari kerumunan dan rajin mencuci tangan, " katanya.
Sedangkan untuk terus menekan angka penularan dan sterilisasi lingkungan, satgas bersama dinas terkait dan PMI Cianjur, gencar melakukan penyemprotan disinfektan, mulai dari area perkantoran, pasar, sekolah hingga lingkungan warga. Termasuk terus menggalakan pendataan warga di tingkat desa hingga RT, sebagai upaya penanganan cepat.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur catat tingkat kesembuhan 78 persen
Baca juga: Lima tenaga kesehatan Puskesmas Cidaun Cianjur sembuh
Baca juga: Santri dari klaster ponpes Cianjur sembuh dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi Sabtu, mengatakan selama penerapan PPKM angka penularan di Cianjur, dapat ditekan di masing-masing wilayah, sehingga tingkat kebutuhan tempat tidur di tempat isolasi terpusat seperti rumah sakit, terus menurun hingga 60 persen.
"Saat ini, tidak ada lagi sistem antrean untuk pasien positif COVID-19 yang harus menjalani isolasi di rumah sakit karena ketersediaan tempat tidur cukup banyak, setelah sempat penuh seperti di RSUD Cianjur, Cimacan dan RSDH. PPKM yang berlaku, sangat efektif menekan angka penularan, " katanya.
Ia menjelaskan, selama penerapan PPKM tingkat aktivitas warga di Cianjur, menurun tajam, sebagian besar diam di rumah, sehingga dapat menekan angka penularan yang sempat tinggi dengan total pasien mencapai angka 2.000 orang lebih dan pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 276 orang atau per hari mencapai 8 orang. Namun sejak dua hari terakhir, pasien meninggal hanya satu orang.
Pihaknya berharap warga dapat menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) meski PPKM dicabut atau tidak diperpanjang karena minimnya aktivitas warga, terbukti dapat menekan angka penularan COVID-19 di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Cianjur, penerapan prokes ketat, harus tetap dijaga hingga pandemi usai.
"Saat ini, berbagai cara terus dilakukan petugas gabungan untuk menekan angka penularan. Kami berharap tanpa PPKM, warga tetap menerapkan AKB dalam kegiatan sehari-hari, terlebih saat beraktivitas di luar rumah, gunakan masker, hindari kerumunan dan rajin mencuci tangan, " katanya.
Sedangkan untuk terus menekan angka penularan dan sterilisasi lingkungan, satgas bersama dinas terkait dan PMI Cianjur, gencar melakukan penyemprotan disinfektan, mulai dari area perkantoran, pasar, sekolah hingga lingkungan warga. Termasuk terus menggalakan pendataan warga di tingkat desa hingga RT, sebagai upaya penanganan cepat.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur catat tingkat kesembuhan 78 persen
Baca juga: Lima tenaga kesehatan Puskesmas Cidaun Cianjur sembuh
Baca juga: Santri dari klaster ponpes Cianjur sembuh dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021