Kantor Staf Presiden (KSP) terus menguatkan komitmen dalam penegakan protokol kesehatan di masyarakat dengan menggiatkan Gerakan Sebar Masker dari Pintu ke Pintu di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Program bagi-bagi masker secara gratis ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam menggiatkan pemakaian masker dan pelaksanaan protokol kesehatan 5M di masyarakat.
Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko, dalam siaran pers KSP menyampaikan pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperkuat penanganan di sektor hilir dengan menambah pasokan obat dan oksigen medis dilapangkan, menambah fasilitas kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan seterusnya.
Namun, Ia menambahkan bahwa penanganan COVID-19 tidak akan efektif jika penanganan kesehatan di sektor hilir tidak didukung dengan penanganan kesehatan di sektor hulu. Salah satunya, masyarakat harus memperkuat protokol kesehatan 5M dan membantu proses percepatan vaksinasi.
"Sejumlah 24.000 masker donasi yang diberikan ini memang terhitung tidak banyak. Namun ini adalah simbol, sedikit modal awal untuk menaikkan level kita. Bahwa kita bukan sekedar disiplin prokes, tapi kita menjadi bagian yang mengarahkan masyarakat untuk menaati prokes," kata Joko saat menyampaikan pidato dalam acara penyerahan masker program "Dari Pintu Ke Pintu" di Kantor Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi.
Pendistribusian masker medis dengan model dari pintu ke pintu rumah warga ini dirancang oleh KSP agar dijadikan percontohan dalam penerapan protokol kesehatan khususnya di kawasan kampung padat penduduk. Masyarakat diharapkan dapat memperoleh masker medis berkualitas tanpa harus keluar rumah dan menciptakan kerumunan.
"Gerakan ini harus diperkuat karena kita harus jujur kita sedang tidak baik-baik saja. Kita harus berjuang agar masyarakat tidak terpapar COVID-19 tapi di satu sisi masyarakat tidak boleh terkapar dalam urusan ekonomi. Oleh karenanya kita harus mengendalikan situasi pandemi ini," kata Joko.
Joko juga berpesan kepada seluruh pihak untuk tidak ragu dalam mengingatkan masyarakat yang tidak menggunakan masker. Dia juga mengimbau agar imbauan menggunakan masker dilakukan menggunakan sarana komunikasi dan cara-cara yang baik.
Di Kecamatan Bantar Gebang setidaknya terdapat sejumlah 32.000 kepala keluarga yang tersebar di empat Kelurahan, yakni Kelurahan Bantargebang, Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Ciketing Udik dan Kelurahan Sumur Batu.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Camat Bantar Gebang, Warsim Suryana, setidaknya terdapat 75 warga yang saat ini sedang melakukan isolasi mandiri.
Kecamatan Bantar Gebang pun sempat dikategorikan sebagai zona oranye karena angka transmisi COVID-19 yang cukup tinggi. Namun saat ini, wilayah Bantar Gebang sudah diturunkan menjadi kategori zona kuning karena hasil sinergi yang baik antara pemerintah, warga dan tenaga kesehatan.
Selain menyerahkan sejumlah masker gratis secara simbolis, tim KSP bersama dengan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Andhianto, juga mengunjungi Pasar Bantar Gebang untuk melakukan verifikasi lapangan mengenai penggunaan masker di lingkungan pasar.
Menurut laporan tim KSP, beberapa pedagang dan pembeli di Pasar Bantar Gebang terlihat sudah taat menggunakan masker, walaupun sebagian lainnya masih tidak mengindahkan imbauan protokol kesehatan.
Namun, beberapa masyarakat terlihat antusias dengan program pembagian masker gratis "Dari Pintu Ke Pintu" dan mengantri untuk mendapatkan masker gratis.
"Ini adalah bentuk penghargaan terhadap masyarakat. Jumlah itu bukan prioritas tapi manfaatnya itu yg penting," ungkap Ketua Relawan Satgas COVID-19 di Kota Bekasi Suryono.
Bantuan masker gratis melalui program "Dari Pintu ke Pintu" ini juga diberikan kepada warga di sekitar Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kecamatan Setu sempat menjadi salah satu kawasan yang masuk dalam zona merah COVID-19, tiga kecamatan tertinggi dengan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi. Selain itu, program vaksinasi di kecamatan ini masih tergolong rendah.
Rencananya KSP akan terus menggalakkan program penggunaan masker ini dengan membagikan sekitar 500 ribu masker medis ke 220 kelurahan yang tersebar di 20 kota di Pulau Jawa.
Baca juga: Polres Bekasi bagi-bagi 200 masker ke pedagang di pasar
Baca juga: ACT bagikan 28.000 masker cegah corona di Bekasi dan Karawang
Baca juga: Srikandi perwira polisi bagikan ratusan sembako ke warga Muaragembong Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Program bagi-bagi masker secara gratis ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam menggiatkan pemakaian masker dan pelaksanaan protokol kesehatan 5M di masyarakat.
Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko, dalam siaran pers KSP menyampaikan pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperkuat penanganan di sektor hilir dengan menambah pasokan obat dan oksigen medis dilapangkan, menambah fasilitas kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan seterusnya.
Namun, Ia menambahkan bahwa penanganan COVID-19 tidak akan efektif jika penanganan kesehatan di sektor hilir tidak didukung dengan penanganan kesehatan di sektor hulu. Salah satunya, masyarakat harus memperkuat protokol kesehatan 5M dan membantu proses percepatan vaksinasi.
"Sejumlah 24.000 masker donasi yang diberikan ini memang terhitung tidak banyak. Namun ini adalah simbol, sedikit modal awal untuk menaikkan level kita. Bahwa kita bukan sekedar disiplin prokes, tapi kita menjadi bagian yang mengarahkan masyarakat untuk menaati prokes," kata Joko saat menyampaikan pidato dalam acara penyerahan masker program "Dari Pintu Ke Pintu" di Kantor Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi.
Pendistribusian masker medis dengan model dari pintu ke pintu rumah warga ini dirancang oleh KSP agar dijadikan percontohan dalam penerapan protokol kesehatan khususnya di kawasan kampung padat penduduk. Masyarakat diharapkan dapat memperoleh masker medis berkualitas tanpa harus keluar rumah dan menciptakan kerumunan.
"Gerakan ini harus diperkuat karena kita harus jujur kita sedang tidak baik-baik saja. Kita harus berjuang agar masyarakat tidak terpapar COVID-19 tapi di satu sisi masyarakat tidak boleh terkapar dalam urusan ekonomi. Oleh karenanya kita harus mengendalikan situasi pandemi ini," kata Joko.
Joko juga berpesan kepada seluruh pihak untuk tidak ragu dalam mengingatkan masyarakat yang tidak menggunakan masker. Dia juga mengimbau agar imbauan menggunakan masker dilakukan menggunakan sarana komunikasi dan cara-cara yang baik.
Di Kecamatan Bantar Gebang setidaknya terdapat sejumlah 32.000 kepala keluarga yang tersebar di empat Kelurahan, yakni Kelurahan Bantargebang, Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Ciketing Udik dan Kelurahan Sumur Batu.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Camat Bantar Gebang, Warsim Suryana, setidaknya terdapat 75 warga yang saat ini sedang melakukan isolasi mandiri.
Kecamatan Bantar Gebang pun sempat dikategorikan sebagai zona oranye karena angka transmisi COVID-19 yang cukup tinggi. Namun saat ini, wilayah Bantar Gebang sudah diturunkan menjadi kategori zona kuning karena hasil sinergi yang baik antara pemerintah, warga dan tenaga kesehatan.
Selain menyerahkan sejumlah masker gratis secara simbolis, tim KSP bersama dengan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Andhianto, juga mengunjungi Pasar Bantar Gebang untuk melakukan verifikasi lapangan mengenai penggunaan masker di lingkungan pasar.
Menurut laporan tim KSP, beberapa pedagang dan pembeli di Pasar Bantar Gebang terlihat sudah taat menggunakan masker, walaupun sebagian lainnya masih tidak mengindahkan imbauan protokol kesehatan.
Namun, beberapa masyarakat terlihat antusias dengan program pembagian masker gratis "Dari Pintu Ke Pintu" dan mengantri untuk mendapatkan masker gratis.
"Ini adalah bentuk penghargaan terhadap masyarakat. Jumlah itu bukan prioritas tapi manfaatnya itu yg penting," ungkap Ketua Relawan Satgas COVID-19 di Kota Bekasi Suryono.
Bantuan masker gratis melalui program "Dari Pintu ke Pintu" ini juga diberikan kepada warga di sekitar Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kecamatan Setu sempat menjadi salah satu kawasan yang masuk dalam zona merah COVID-19, tiga kecamatan tertinggi dengan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi. Selain itu, program vaksinasi di kecamatan ini masih tergolong rendah.
Rencananya KSP akan terus menggalakkan program penggunaan masker ini dengan membagikan sekitar 500 ribu masker medis ke 220 kelurahan yang tersebar di 20 kota di Pulau Jawa.
Baca juga: Polres Bekasi bagi-bagi 200 masker ke pedagang di pasar
Baca juga: ACT bagikan 28.000 masker cegah corona di Bekasi dan Karawang
Baca juga: Srikandi perwira polisi bagikan ratusan sembako ke warga Muaragembong Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021