Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Jawa Barat menerjunkan petugas ke sejumlah tempat penyembelihan hewan kurban untuk memastikan kondisi daging kurban sehat dan aman dikonsumsi sebelum dibagikan kepada masyarakat setempat, Selasa.
Kepala Diskanak Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk memeriksa setiap hewan kurban yang dijual di pasaran sampai pemeriksaan setelah proses penyembelihan.
"Kami dari Dinas Perikanan dan Peternakan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong," kata dia.
Ia menyampaikan setiap hewan kurban yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan hewan akan diberi sertifikat sebagai bukti kondisinya layak untuk dijadikan hewan kurban.
Tidak hanya saat penjualan, petugas juga melakukan pemeriksaan setelah proses penyembelihan untuk mengetahui kondisi kesehatan daging maupun jeroan hewan kurban.
"Setelah dipotong, diperiksa warna dagingnya, jeroannya, jika ada tanda-tanda tidak sehat, kami akan menyarankan jangan dikonsumsi, tidak direkomendasi dan disebarkan," katanya.
Diskanak Garut juga telah melatih puluhan orang dari kalangan pengurus masjid maupun masyarakat umum tentang tata cara penyembelihan yang benar sesuai dengan hukum Islam yang aman, utuh, dan halal.
Selain itu, pihaknya telah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berkerumun, selalu memakai masker karena saat ini masih pandemi COVID-19.
"Masyarakat tidak boleh berduyun-duyun, tidak menyalahi protokol kesehatan, diharapkan bila mematuhi aturan dari dinas akan mengurangi tingkat penularan," katanya.
Penyembelihan hewan kurban di Garut dilaksanakan di sejumlah masjid, ada juga di lingkungan masyarakat saat hari pertama Idul Adha 1442 Hijriah.
Baca juga: 550 personel gabungan patroli pastikan tidak ada kerumunan
Baca juga: 30 hotel dan restoran di Garut lakukan aksi pasang bendera putih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Diskanak Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk memeriksa setiap hewan kurban yang dijual di pasaran sampai pemeriksaan setelah proses penyembelihan.
"Kami dari Dinas Perikanan dan Peternakan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong," kata dia.
Ia menyampaikan setiap hewan kurban yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan hewan akan diberi sertifikat sebagai bukti kondisinya layak untuk dijadikan hewan kurban.
Tidak hanya saat penjualan, petugas juga melakukan pemeriksaan setelah proses penyembelihan untuk mengetahui kondisi kesehatan daging maupun jeroan hewan kurban.
"Setelah dipotong, diperiksa warna dagingnya, jeroannya, jika ada tanda-tanda tidak sehat, kami akan menyarankan jangan dikonsumsi, tidak direkomendasi dan disebarkan," katanya.
Diskanak Garut juga telah melatih puluhan orang dari kalangan pengurus masjid maupun masyarakat umum tentang tata cara penyembelihan yang benar sesuai dengan hukum Islam yang aman, utuh, dan halal.
Selain itu, pihaknya telah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berkerumun, selalu memakai masker karena saat ini masih pandemi COVID-19.
"Masyarakat tidak boleh berduyun-duyun, tidak menyalahi protokol kesehatan, diharapkan bila mematuhi aturan dari dinas akan mengurangi tingkat penularan," katanya.
Penyembelihan hewan kurban di Garut dilaksanakan di sejumlah masjid, ada juga di lingkungan masyarakat saat hari pertama Idul Adha 1442 Hijriah.
Baca juga: 550 personel gabungan patroli pastikan tidak ada kerumunan
Baca juga: 30 hotel dan restoran di Garut lakukan aksi pasang bendera putih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021