Cimahi, 15/12 (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Cimahi, Jabar, Alfian menganggap wajar adanya kekesalan yang dilakukan oleh warga RW 02 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan yang geram akibat banjir yang mereka alami tidak diperhatikan oleh dewan.
"Kewajaran itu, karena warga telah turut serta dalam pembangunan dengan membayar pajak. Terlebih jika warga sering diberikan janji baik oleh Pemkot Cimahi maupun legislatif. Kalau saya berada diposisi mereka juga akan bersikap sama," kata Alfian kepada wartawan, Rabu.
Menurutnya, persoalan perlu disikapi bersama secara bijak. Bahkan dirinya akan menindaklanjuti masalah tersebut ke Komisi III agar segera dibantu penyelesaian banjirnya. Lebih lanjut Alfian menyatakan, setiap penyelesaian persoalan membutuhkan proses atau mekanisme yang mesti ditempuh. Begitupun dalam menyelesaikan masalah banjir.
"Tidak segampang yang diharapkan masyarakat, ini yang harus dipahami. Dengan lamanya tindakan-tindakan yang dilakukan. Karena ada mekanisme yang mesti ditempuh. Saya sangat memahami kondisi yang ada dibenak masyarakat di Melong," tandasnya.
Seperti diketahui, Ketua RW 02 Kelurahan Melong, Arifin Kanditje menyatakan, jika warganya sudah geram dengan musibah banjir didaerah mereka yang tak tertangani. Warga, kata dia tak lagi percaya akan janji-janji anggota dewan khususnya anggota daerah pemilihan (Dapil) Cimahi Selatan.
Lantaran kecewa, dikatakannya, warga akan menolak siapapun anggota dewan yang hadir di daerah mereka saat ini. Parahnya, anggota dewan tak satupun ada yang datang menengok dan menekan penyelesaian persoalan warga pasca menjanjikan akan mendorong penyelesaian.
"Kami hanya diminta terus bersabar menghadapi banjir. Tak hanya itu,jika banjir tak segera ditangani warga mengancam akan golput dalam pileg mendatang karena mereka seakan telah kehilangan kepercayaan terhadap dewan. Tak menutup kemungkinan kami tidak akan memberikan suara," katanya.
Reaksi lain, termasuk dalam pilkada Cimahi 2012, jika banjir tak segera ditangani. Kekesalan mereka juga ditunjukkan dengan keinginan menutup seluruh saluran drainase yang masuk ke wilayah mereka.
"Warga sudah sangat marah,ingin menutup seluruh saluran air (drainase) jika banjir tak tertangani. Tapi selama ini saya menahannya dan meminta warga bersabar. Namun apabila tak juga di atasi, apa boleh buat saya tak bisa menahan reaksi warga," pungkasnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Kewajaran itu, karena warga telah turut serta dalam pembangunan dengan membayar pajak. Terlebih jika warga sering diberikan janji baik oleh Pemkot Cimahi maupun legislatif. Kalau saya berada diposisi mereka juga akan bersikap sama," kata Alfian kepada wartawan, Rabu.
Menurutnya, persoalan perlu disikapi bersama secara bijak. Bahkan dirinya akan menindaklanjuti masalah tersebut ke Komisi III agar segera dibantu penyelesaian banjirnya. Lebih lanjut Alfian menyatakan, setiap penyelesaian persoalan membutuhkan proses atau mekanisme yang mesti ditempuh. Begitupun dalam menyelesaikan masalah banjir.
"Tidak segampang yang diharapkan masyarakat, ini yang harus dipahami. Dengan lamanya tindakan-tindakan yang dilakukan. Karena ada mekanisme yang mesti ditempuh. Saya sangat memahami kondisi yang ada dibenak masyarakat di Melong," tandasnya.
Seperti diketahui, Ketua RW 02 Kelurahan Melong, Arifin Kanditje menyatakan, jika warganya sudah geram dengan musibah banjir didaerah mereka yang tak tertangani. Warga, kata dia tak lagi percaya akan janji-janji anggota dewan khususnya anggota daerah pemilihan (Dapil) Cimahi Selatan.
Lantaran kecewa, dikatakannya, warga akan menolak siapapun anggota dewan yang hadir di daerah mereka saat ini. Parahnya, anggota dewan tak satupun ada yang datang menengok dan menekan penyelesaian persoalan warga pasca menjanjikan akan mendorong penyelesaian.
"Kami hanya diminta terus bersabar menghadapi banjir. Tak hanya itu,jika banjir tak segera ditangani warga mengancam akan golput dalam pileg mendatang karena mereka seakan telah kehilangan kepercayaan terhadap dewan. Tak menutup kemungkinan kami tidak akan memberikan suara," katanya.
Reaksi lain, termasuk dalam pilkada Cimahi 2012, jika banjir tak segera ditangani. Kekesalan mereka juga ditunjukkan dengan keinginan menutup seluruh saluran drainase yang masuk ke wilayah mereka.
"Warga sudah sangat marah,ingin menutup seluruh saluran air (drainase) jika banjir tak tertangani. Tapi selama ini saya menahannya dan meminta warga bersabar. Namun apabila tak juga di atasi, apa boleh buat saya tak bisa menahan reaksi warga," pungkasnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010