Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan sejumlah produk pertanian dari Garut terus disuplai untuk memenuhi kebutuhan pasar luar daerah di kota-kota besar untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Hasil evaluasi sampai dengan hari ini pemerintah daerah menjamin ketersediaan pangan seperti sayuran bagi masyarakat terutama Jabotabek," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Kamis.

Ia menuturkan petani di Kabupaten Garut cukup banyak memproduksi berbagai jenis pertanian selain komoditas utama padi, yakni jenis sayuran seperti sawi, bawang merah, kubis, dan sebagainya yang selama ini dikirim ke berbagai pasar dalam dan luar kota.

Sejak PPKM Darurat yang dimulai 3 Juli 2021, kata dia, kegiatan pertanian hingga pendistribusian ke pasar lokal maupun pasar induk di berbagai luar kota di Bandung, Jakarta, dan kota besar lainnya, bahkan sampai luar pulau berjalan lancar.

"Distribusi pangan tidak ada hambatan selama PPKM Darurat," katanya.

Ia menyampaikan selama PPKM Darurat aktivitas petani tetap berjalan seperti biasa, termasuk hasil panennya seperti komoditas sayuran juga cukup bagus dan dijual kepada pelaku usaha maupun pengepul.

Laporan dari salah satu pelaku usaha pertanian di Kecamatan Pasirwangi, kata dia, kendaraan angkutan barang pangan berjalan lancar melewati setiap pos penyekatan hingga pendistribusian barang sampai ke pasar.

"Pelaku usaha di daerah Pasirwangi mengatakan untuk distribusi sayuran ke Pasar Induk Caringin Bandung, Pasar Induk Cibitung Bekasi, Pasar Induk Jakarta, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, dan ke pasar anatarpulau tidak mengalami hambatan atau pencegatan oleh Petugas," katanya.

Kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kata Beni, berdasarkan pengakuan pelaku usaha pertanian justru merasa diuntungkan karena adanya kenaikan harga untuk sejumlah komoditas hasil pertanian.

Ia menyebutkan komoditas sayuran yang terjadi kenaikan harga seperti kubis dari sebelumnya Rp1.650 per kilogram menjadi Rp4 ribu per kilogram, kemudian sawi putih dari Rp4 ribu sekarang harga jualnya Rp9 ribu per kilogram.

"Kenaikan itu karena stok pasokan dari daerah lain kurang," katanya.

Baca juga: Petani muda dan Distan Garut kolaborasi tanam jagung di lahan 8 hektare

Baca juga: Dispertan Garut gandeng lembaga lain tingkatkan nilai jual produk tani

Baca juga: Dispertan Garut antisipasi kerugian lebih besar dampak musim kemarau

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021