Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan tabung oksigen tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan penanganan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di rumah susun maupun rumah sakit di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kami menyetok oksigen-oksigen, dan ini juga berlaku untuk semua rumah sakit, puskesmas, kita lakukan pengecekan terhadap ketersediaan oksigen," kata Bupati Garut saat meninjau pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Rumah Susun Gandasari, Kecamatan Cilawu, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan pemerintah daerah sudah berusaha maksimal untuk menghadapi wabah COVID-19, termasuk menangani warga yang terjangkit COVID-19 dengan menyiapkan ruang isolasi, obat-obatan, termasuk alat pernapasan dan tabung oksigen.
Khusus di Rumah Susun Gandasari, kata dia, sudah disiapkan 100 tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan pasien yang mengalami gejala sakit sesak napas.
"Kami siapkan 100 tabung oksigen, ini untuk di Rusun Gandasari, jadi tidak benar ada kekurangan oksigen," katanya.
Ia menyampaikan saat ini kasus penyebaran wabah COVID-19 terjadi lonjakan, tercatat warga yang terpapar COVID-19 dan masih menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit sebanyak 1.700 orang.
Termasuk di Rusun Gandasari, kata dia, tercatat 118 orang positif COVID-19 sedang menjalani isolasi dengan pengawasan dan penanganan oleh petugas medis.
"Ini ada 118 yang diisolasi mandiri di Rusun Gandasari, kita nakes 24 jam, kami ada visit dokter, jadi kami pasti bantulah, tapi mohon maaf seandainya ada sesuatu kekurangan, karena kami ada 1.700 yang diisolasi mandiri," katanya.
Bupati dalam peninjauannya itu sempat berinteraksi jarak jauh dengan pasien yang sedang menjalani isolasi di Rusun Gandasari.
Ia meminta seluruh pasien yang berada di Rusun Gandasari agar bersabar menjalani tahapan isolasi, dan memastikan penanganannya akan dilakukan secara maksimal, disiapkan petugas medisnya dan juga peralatan kesehatan yang lengkap.
"Saya meyakinkan kepada masyarakat, kami akan berjuang, bekerja keras dengan tim, dengan ikhlas, dan profesional," kata Bupati.**
Baca juga: Rumah sakit di Garut kekurangan alat bantu pernapasan
Baca juga: Satu pasien COVID-19 di Garut sulit dapat kamar RS hingga meninggal
Baca juga: Pemprov Jabar berlakukan pola hulu-hilir atasi lonjakan pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami menyetok oksigen-oksigen, dan ini juga berlaku untuk semua rumah sakit, puskesmas, kita lakukan pengecekan terhadap ketersediaan oksigen," kata Bupati Garut saat meninjau pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Rumah Susun Gandasari, Kecamatan Cilawu, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan pemerintah daerah sudah berusaha maksimal untuk menghadapi wabah COVID-19, termasuk menangani warga yang terjangkit COVID-19 dengan menyiapkan ruang isolasi, obat-obatan, termasuk alat pernapasan dan tabung oksigen.
Khusus di Rumah Susun Gandasari, kata dia, sudah disiapkan 100 tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan pasien yang mengalami gejala sakit sesak napas.
"Kami siapkan 100 tabung oksigen, ini untuk di Rusun Gandasari, jadi tidak benar ada kekurangan oksigen," katanya.
Ia menyampaikan saat ini kasus penyebaran wabah COVID-19 terjadi lonjakan, tercatat warga yang terpapar COVID-19 dan masih menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit sebanyak 1.700 orang.
Termasuk di Rusun Gandasari, kata dia, tercatat 118 orang positif COVID-19 sedang menjalani isolasi dengan pengawasan dan penanganan oleh petugas medis.
"Ini ada 118 yang diisolasi mandiri di Rusun Gandasari, kita nakes 24 jam, kami ada visit dokter, jadi kami pasti bantulah, tapi mohon maaf seandainya ada sesuatu kekurangan, karena kami ada 1.700 yang diisolasi mandiri," katanya.
Bupati dalam peninjauannya itu sempat berinteraksi jarak jauh dengan pasien yang sedang menjalani isolasi di Rusun Gandasari.
Ia meminta seluruh pasien yang berada di Rusun Gandasari agar bersabar menjalani tahapan isolasi, dan memastikan penanganannya akan dilakukan secara maksimal, disiapkan petugas medisnya dan juga peralatan kesehatan yang lengkap.
"Saya meyakinkan kepada masyarakat, kami akan berjuang, bekerja keras dengan tim, dengan ikhlas, dan profesional," kata Bupati.**
Baca juga: Rumah sakit di Garut kekurangan alat bantu pernapasan
Baca juga: Satu pasien COVID-19 di Garut sulit dapat kamar RS hingga meninggal
Baca juga: Pemprov Jabar berlakukan pola hulu-hilir atasi lonjakan pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021