Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyebutkan stok pupuk bersubsidi hingga saat ini dalam kondisi yang sangat cukup atau bahkan melimpah dengan ketersediaan lebih dari 300 persen di atas ketentuan pemerintah.
Bakir dalam rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja pupuk bersubsidi dan kartu tani di Komisi IV DPR RI Jakarta, Senin,mengatakan per tanggal 10 Juni 2021 pihaknya memiliki stok pupuk di lini III sebesar 911.458 ton atau setara 304 persen di atas ketentuan pemerintah.
"Jadi stok pupuk kami untuk pupuk subsidi sangat berlimpah saat ini," kata Bakir.
Bahkan, untuk kebutuhan sepanjang tahun 2021 Bakir mengungkapkan pihaknya telah menjaga ketersediaan stok di lini I hingga lini IV yang mencapai 15 juta ton.
"Pupuk Indonesia memiliki stok 15,3 juta ton, yang terdiri dari produksi 13,4 juta ton dan kita selalu memiliki stok di awal tahun 1,9 juta ton," kata dia.
Bakir memaparkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan akhir Mei 2021 sebesar 76 persen dari target hingga Mei, atau setara 3.090.083 ton dari target sampai dengan Mei 2021 sebesar 4.082.689 ton. "Jadi ada sekitar 1 juta ton kelebihan," kata dia.
Dalam melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi, Bakir menyebut Pupuk Indonesia telah membangun sistem yang berbasiskan teknologi informasi seperti aplikasi gudang, webcommerce, distribution planning & control system, dan akan mengembangkan sistem pengelolaan ritel.
"Pupuk Indonesia siap mengawal penyaluran pupuk bersubsidi di sisa tahun 2021 dengan menyiapkan stok pupuk bersubsidi sesuai ketentuan, menyediakan pupuk nonsubsidi, dan mendorong program agrosolution dalam memenuhi kekurangan pupuk subsidi," kata Bakir.
Kebutuhan pupuk subsidi pada tahun 2021 yaitu sebanyak 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Bakir menekankan bahwa PT Pupuk Indonesia siap memasok kebutuhan penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 9 juta ton.
Dari 15,3 juta ton total produksi Pupuk Indonesia, sebanyak 4,4 juta ton akan digunakan sebagai pupuk nonsubsidi. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan cadangan di akhir tahun 2021 dengan tujuan agar ada ketersediaan pupuk di awal tahun 2022 sekitar 1,9 juta ton.
Baca juga: 3,2 juta ton pupuk bersubsidi sudah tersalurkan pada petani
Baca juga: Pemkab Bandung dan Pupuk Kujang kerja sama pendampingan petani
Baca juga: Begini dampak negatif penggunaan pupuk kimia berlebihan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bakir dalam rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja pupuk bersubsidi dan kartu tani di Komisi IV DPR RI Jakarta, Senin,mengatakan per tanggal 10 Juni 2021 pihaknya memiliki stok pupuk di lini III sebesar 911.458 ton atau setara 304 persen di atas ketentuan pemerintah.
"Jadi stok pupuk kami untuk pupuk subsidi sangat berlimpah saat ini," kata Bakir.
Bahkan, untuk kebutuhan sepanjang tahun 2021 Bakir mengungkapkan pihaknya telah menjaga ketersediaan stok di lini I hingga lini IV yang mencapai 15 juta ton.
"Pupuk Indonesia memiliki stok 15,3 juta ton, yang terdiri dari produksi 13,4 juta ton dan kita selalu memiliki stok di awal tahun 1,9 juta ton," kata dia.
Bakir memaparkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan akhir Mei 2021 sebesar 76 persen dari target hingga Mei, atau setara 3.090.083 ton dari target sampai dengan Mei 2021 sebesar 4.082.689 ton. "Jadi ada sekitar 1 juta ton kelebihan," kata dia.
Dalam melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi, Bakir menyebut Pupuk Indonesia telah membangun sistem yang berbasiskan teknologi informasi seperti aplikasi gudang, webcommerce, distribution planning & control system, dan akan mengembangkan sistem pengelolaan ritel.
"Pupuk Indonesia siap mengawal penyaluran pupuk bersubsidi di sisa tahun 2021 dengan menyiapkan stok pupuk bersubsidi sesuai ketentuan, menyediakan pupuk nonsubsidi, dan mendorong program agrosolution dalam memenuhi kekurangan pupuk subsidi," kata Bakir.
Kebutuhan pupuk subsidi pada tahun 2021 yaitu sebanyak 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Bakir menekankan bahwa PT Pupuk Indonesia siap memasok kebutuhan penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 9 juta ton.
Dari 15,3 juta ton total produksi Pupuk Indonesia, sebanyak 4,4 juta ton akan digunakan sebagai pupuk nonsubsidi. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan cadangan di akhir tahun 2021 dengan tujuan agar ada ketersediaan pupuk di awal tahun 2022 sekitar 1,9 juta ton.
Baca juga: 3,2 juta ton pupuk bersubsidi sudah tersalurkan pada petani
Baca juga: Pemkab Bandung dan Pupuk Kujang kerja sama pendampingan petani
Baca juga: Begini dampak negatif penggunaan pupuk kimia berlebihan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021