IPB University menggelar kegiatan Halal Bihalal 1442 Hijriah secara semi daring yang menghadirkan ulama Quraish Shihab dalam kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan ini Rektor IPB University Arif Satria mengatakan bahwa Idul Fitri kali ini memiliki kesamaan dengan Idul Fitri tahun lalu, yakni sama-sama berada di dalam masa pandemi COVID-19.
“Dua tahun Idul Fitri di masa pandemi ini dapat memberikan renungan untuk kita agar bisa menghasilkan hal-hal baru. Hakekat Idul Fitri mengantarkan kita kepada kemenangan, kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian, kejernihan dan kebeningan,” ujar Arif dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat,
Arif menjelaskan Kejernihan yang diharapkan adalah sifat multidimensi, jernih secara personal, jernih hati, jernih pikiran. Ini syarat dalam membangun sebuah komunitas. Kita dituntut untuk memaafkan, hal ini satu modal penting dalam membangun masyarakat.
Dalam salah satu ayat di Surat Ali Imran, Allah menciptakan alam semesta tanpa sia-sia. Di dalamnya memberikan makna yang luas mengenai istilah Ulil Albab.
Ulil Albab merupakan istilah khusus yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang memiliki kekuatan spiritual, intelektual dan jiwa sosial yang tinggi, dan diharapkan dapat diimplementasikan oleh insan akademis
"Insan akademis diharapkan mempunyai terobosan, tantangan baru, memiliki mental sebagai learner dan sifat open mind. Kejernihan pikiran tidak hanya belajar beradaptasi tetapi memimpin perubahan. Merintis banyak hal, memulai hal baru, menjadi trendsetter perubahan dan tidak menjadi follower,” ungkapnya.
Terkait dengan modal sosial, Indonesia berada di peringkat 10 dalam indeks kedermawanan sosial. Semangat memberi yang luar biasa dan empati ini modal yang sangat penting sebagai social capital yang juga merupakan syarat kemajuan bangsa.
“Karena kemajuan bangsa itu diukur dari social capital, network, norma-norma yang baik, kejernihan personal yang dapat menciptakan kejernihan sosial dan high trust society,” ujar dia.
Prof Muhammad Quraish Shihab berkesempatan memberikan tausyiah secara daring. Ia menyampaikan terkait makna fitrah yang tidak jauh berbeda dari apa yang disampaikan Rektor IPB University.
Makna fitrah dalam bahasa arab salah satunya adalah suci, bebas dari kekurangan dan noda. Suci ditandai dengan tiga hal yakni indah, benar dan baik. Benar dalam menghasilkan ilmu dan teknologi, baik dalam menghasilkan akhlak dan indah dalam menghasilkan seni.
Acara Halal bihalal ini kian semarak dengan sajian lagu "Ku Berdoa" karya Arif Satria yang dibawakan dengan sangat apik oleh Salma, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan permainan biola "Sajadah Panjang" yang sangat syahdu oleh Habibi, mahasiswa IPB University dari Fakultas Peternakan. Di awal acara, Fahrury, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu Komputer dengan suara merdunya melantunkan ayat suci Al Quran.
Baca juga: IPB lakukan aksi humanis presisi di 17 desa lingkar kampus
Baca juga: Alumni IPB rintis "Fishlog" bagi petambak dan nelayan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Dalam kegiatan ini Rektor IPB University Arif Satria mengatakan bahwa Idul Fitri kali ini memiliki kesamaan dengan Idul Fitri tahun lalu, yakni sama-sama berada di dalam masa pandemi COVID-19.
“Dua tahun Idul Fitri di masa pandemi ini dapat memberikan renungan untuk kita agar bisa menghasilkan hal-hal baru. Hakekat Idul Fitri mengantarkan kita kepada kemenangan, kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian, kejernihan dan kebeningan,” ujar Arif dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat,
Arif menjelaskan Kejernihan yang diharapkan adalah sifat multidimensi, jernih secara personal, jernih hati, jernih pikiran. Ini syarat dalam membangun sebuah komunitas. Kita dituntut untuk memaafkan, hal ini satu modal penting dalam membangun masyarakat.
Dalam salah satu ayat di Surat Ali Imran, Allah menciptakan alam semesta tanpa sia-sia. Di dalamnya memberikan makna yang luas mengenai istilah Ulil Albab.
Ulil Albab merupakan istilah khusus yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang memiliki kekuatan spiritual, intelektual dan jiwa sosial yang tinggi, dan diharapkan dapat diimplementasikan oleh insan akademis
"Insan akademis diharapkan mempunyai terobosan, tantangan baru, memiliki mental sebagai learner dan sifat open mind. Kejernihan pikiran tidak hanya belajar beradaptasi tetapi memimpin perubahan. Merintis banyak hal, memulai hal baru, menjadi trendsetter perubahan dan tidak menjadi follower,” ungkapnya.
Terkait dengan modal sosial, Indonesia berada di peringkat 10 dalam indeks kedermawanan sosial. Semangat memberi yang luar biasa dan empati ini modal yang sangat penting sebagai social capital yang juga merupakan syarat kemajuan bangsa.
“Karena kemajuan bangsa itu diukur dari social capital, network, norma-norma yang baik, kejernihan personal yang dapat menciptakan kejernihan sosial dan high trust society,” ujar dia.
Prof Muhammad Quraish Shihab berkesempatan memberikan tausyiah secara daring. Ia menyampaikan terkait makna fitrah yang tidak jauh berbeda dari apa yang disampaikan Rektor IPB University.
Makna fitrah dalam bahasa arab salah satunya adalah suci, bebas dari kekurangan dan noda. Suci ditandai dengan tiga hal yakni indah, benar dan baik. Benar dalam menghasilkan ilmu dan teknologi, baik dalam menghasilkan akhlak dan indah dalam menghasilkan seni.
Acara Halal bihalal ini kian semarak dengan sajian lagu "Ku Berdoa" karya Arif Satria yang dibawakan dengan sangat apik oleh Salma, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan permainan biola "Sajadah Panjang" yang sangat syahdu oleh Habibi, mahasiswa IPB University dari Fakultas Peternakan. Di awal acara, Fahrury, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu Komputer dengan suara merdunya melantunkan ayat suci Al Quran.
Baca juga: IPB lakukan aksi humanis presisi di 17 desa lingkar kampus
Baca juga: Alumni IPB rintis "Fishlog" bagi petambak dan nelayan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021