Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan ribu pemudik daerah itu yang sudah sampai ke kampung halamannya masing-masing sebelum larangan mudik Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriah diberlakukan ketat mulai 6 Mei 2021, di mana jumlahnya hampir sama seperti tahun sebelumnya sekitar 37 ribu orang.
"Berkaca pada Lebaran tahun 2020, jumlah pemudik yang sampai kampung halaman lebih awal mencapai 37 ribu orang, tersebar dari utara hingga selatan. Namun setelah larangan diperketat, kami belum mendapat laporan pasti berapa banyak yang berhasil lolos," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa.
Ia menjelaskan banyaknya titik penyekatan untuk bisa sampai ke Cianjur diperkirakan dapat menekan angka pemudik yang dapat lolos hingga ke kampung halamannya, ditambah pemeriksaan ketat diberlakukan di jalur utama Cianjur, mulai dari Puncak Pass hingga Haurwangi.
Bagi mereka yang sudah terlanjur sampai di kampung halamannya di Cianjur, pihaknya telah menempatkan Gugus Tugas COVID-19 kecamatan dan desa untuk mendata dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari setelah sampai, sebagai upaya antisipasi penyebaran virus berbahaya terus ditekan.
Menurt dia berkaca pada Lebaran tahun lalu, tingkat penularan COVID-19 meningkat hingga 100 persen setiap harinya, sehingga Lebaran 2021 berbagai upaya antisipasi dilakukan agar kasus yang sama tidak kembali terulang.
"Gugus tugas kecamatan dan desa hingga RT akan mendata dan terus mengawasi siapa saja yang mudik dan harus menjalankan isolasi mandiri agar keluarganya dan warga sekitar terhindar dari COVID-19," kata Herman Suherman.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yuman Faisal mengatakan untuk mengantisipasi kedatangan pemudik yang pulang lebih awal, pihaknya telah melibatkan gugus tugas tingkat RT untuk rutin mendata dan melaporkan jumlah pemudik di wilayahnya masing-masing.
Bahkan sejak jauh hari, pihaknya telah meminta gugus tugas kecamatan dan desa untuk menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan cepat jika terdapat pasien dengan gejala penyakit penyerta, sehingga berbagai upaya antisipasi untuk menekan kasus COVID-19 terus dilakukan.
"Kami imbau pemudik yang sudah terlanjur pulang terutama dari zona merah untuk isolasi mandiri selama lima hari dan segera memeriksakan diri kalau mengalami gejala. Gugus tugas di kecamatan dan desa hingga RT terus memantau dan melaporkan situasi setiap hari," demikian Yusman Faisal.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur putar balikkan 2.400 kendaraan
Baca juga: Polda Jabar menjaring 138 travel gelap
Baca juga: Penyekatan di jalur selatan Cianjur-Garut diperketat selama 24 jam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Berkaca pada Lebaran tahun 2020, jumlah pemudik yang sampai kampung halaman lebih awal mencapai 37 ribu orang, tersebar dari utara hingga selatan. Namun setelah larangan diperketat, kami belum mendapat laporan pasti berapa banyak yang berhasil lolos," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa.
Ia menjelaskan banyaknya titik penyekatan untuk bisa sampai ke Cianjur diperkirakan dapat menekan angka pemudik yang dapat lolos hingga ke kampung halamannya, ditambah pemeriksaan ketat diberlakukan di jalur utama Cianjur, mulai dari Puncak Pass hingga Haurwangi.
Bagi mereka yang sudah terlanjur sampai di kampung halamannya di Cianjur, pihaknya telah menempatkan Gugus Tugas COVID-19 kecamatan dan desa untuk mendata dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari setelah sampai, sebagai upaya antisipasi penyebaran virus berbahaya terus ditekan.
Menurt dia berkaca pada Lebaran tahun lalu, tingkat penularan COVID-19 meningkat hingga 100 persen setiap harinya, sehingga Lebaran 2021 berbagai upaya antisipasi dilakukan agar kasus yang sama tidak kembali terulang.
"Gugus tugas kecamatan dan desa hingga RT akan mendata dan terus mengawasi siapa saja yang mudik dan harus menjalankan isolasi mandiri agar keluarganya dan warga sekitar terhindar dari COVID-19," kata Herman Suherman.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yuman Faisal mengatakan untuk mengantisipasi kedatangan pemudik yang pulang lebih awal, pihaknya telah melibatkan gugus tugas tingkat RT untuk rutin mendata dan melaporkan jumlah pemudik di wilayahnya masing-masing.
Bahkan sejak jauh hari, pihaknya telah meminta gugus tugas kecamatan dan desa untuk menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan cepat jika terdapat pasien dengan gejala penyakit penyerta, sehingga berbagai upaya antisipasi untuk menekan kasus COVID-19 terus dilakukan.
"Kami imbau pemudik yang sudah terlanjur pulang terutama dari zona merah untuk isolasi mandiri selama lima hari dan segera memeriksakan diri kalau mengalami gejala. Gugus tugas di kecamatan dan desa hingga RT terus memantau dan melaporkan situasi setiap hari," demikian Yusman Faisal.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur putar balikkan 2.400 kendaraan
Baca juga: Polda Jabar menjaring 138 travel gelap
Baca juga: Penyekatan di jalur selatan Cianjur-Garut diperketat selama 24 jam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021