Sumber, 20/9 (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan gedung Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Sumber, Kabupaten Cirebon, di Jalan Sultan Agung No 30, Sumber, Senin.
Direktur Operasional Bank Jabar Banten Dadang Agus Rianto mengatakan, gedung baru yang memiliki dua lantai dengan luas bangunan 2.930 m2 ini pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp13,325 miliar dan masa pembangunannya memakan waktu selama enam bulan.
"Selama tujuh tahun sejak namanya masih Bank Jabar, kami menyewa lahan ke Pemkab Cirebon. Sekarang kami punya gedung sendiri dengan segala fasilitas yang memadai untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada para nasabah," kata Dadang.
Dikatakan Dadang, masyarakat Kabupaten Cirebon memiliki potensi dana yang sangat besar sehingga memberikan peluang yang besar pula untuk ekspansi Bank BJB. Sehingga dengan relokasi gedung Bank BJB Cabang Sumber ini diharapkan dapat eningkatkan "coverage" layanan Bank BJB sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan perbankan dengan berbagai kemudahan, kecepatan, kenyamanan serta keramahannya.
Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja Bank BJB Cabang Cirebon yang hingga periode Agustus 2010 ini yaitu telah berhasil menghimpun dana dari pihak ketiga sebesar Rp321,8 miliar dan telah menyalurkan dana kredit sebesar Rp553,78 miliar serta laba yang diperoleh sebesar 36,57 miliar.
Selain itu dengan relokasi gedung Bank BJB yang baru ini, Dadang berharap dapat mengoptimakan fungsi Bank BJB dalam peran intermediasi dan sebagai langkah mewujudkan meraih peringkat 10 besar sebagai bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
"Saat ini kami masih berada di ranking 15 sebagai bank dengan terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Mudah-mudahan dengan bertambahnya satu bangunan baru di Sumber hingga menggenapkan jumlah kantor cabang kami menjadi 44 ditambah 131 kantor cabang pembantu, 45 kantor kas, 38 payment point, satu layanan kas mobil dan 269 ATM di seluruh Jawa barat dapat meningkatkan rangking kami menjadi 10 besar," katanya.
Sementara itu Bupati Cirebon Dedi Supardi mengatakan sekitar 90 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Cirebon merupakan nasabah tetap Bank BJB sehingga mengharapkan ada fasilitas lebih dalam hal pelayanan kepada nasabah PNS.
"Saya juga adalah nasabah Bank BJB bersama hampir seluruh PNS di Kabupaten Cirebon. Saya meminta pihak direksi dan komisaris Bank BJB agar memberikan kemudahan kepada para nasabah PNS terutama dalam hal kredit, diusahakan bunganya lebih rendah dibandingkan bank swasta lain," kata Dedu yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan para kepala dinas dan staf yang hadir dalam peresmian tersebut.
Pernyataan Dedi tersebut mendapat tanggapan positif dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Bahkan Heryawan mengusulkan agar bunga pinjaman untuk para PNS lebih rendah minimal 0,5 persen dari bank swasta.
"Nasabah terbesar Bank Jabar adalah PNS, sehingga sewajarnya ada pelayanan khusus bagi mereka. Contohnya penerapan bunga untuk pinjaman antara 1 hingga 0,5 persen lebih rendah dari bank swasta, saya rasa sudah cukup membuat para PNS senang," katanya yang juga disambut tepuk tangan para PNS.
Menanggapi perkembangan Bank BJB saat ini, Heryawan menyatakan apresiasinya karena dengan jumlah nasabah PNS yang tetap bahkan semakin bertambah namun dalam hal penyaluran dana kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
"Saat awal saya menjabat sebagai gubernur penyaluran kredit UMKM dari Bank BJB 90 persen tersalurkan kepada para PNS. Namun saat ini dengan jumlah nasabah PNS masih tetap bahkan cenderung bertambah, ternyata penyaluran kredit UMKM telah menjangkau hingga masyarakat umum hingga 35 persen dan sisanya untuk para PNS," kata Heryawan. ***2***
M Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Direktur Operasional Bank Jabar Banten Dadang Agus Rianto mengatakan, gedung baru yang memiliki dua lantai dengan luas bangunan 2.930 m2 ini pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp13,325 miliar dan masa pembangunannya memakan waktu selama enam bulan.
"Selama tujuh tahun sejak namanya masih Bank Jabar, kami menyewa lahan ke Pemkab Cirebon. Sekarang kami punya gedung sendiri dengan segala fasilitas yang memadai untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada para nasabah," kata Dadang.
Dikatakan Dadang, masyarakat Kabupaten Cirebon memiliki potensi dana yang sangat besar sehingga memberikan peluang yang besar pula untuk ekspansi Bank BJB. Sehingga dengan relokasi gedung Bank BJB Cabang Sumber ini diharapkan dapat eningkatkan "coverage" layanan Bank BJB sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan perbankan dengan berbagai kemudahan, kecepatan, kenyamanan serta keramahannya.
Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja Bank BJB Cabang Cirebon yang hingga periode Agustus 2010 ini yaitu telah berhasil menghimpun dana dari pihak ketiga sebesar Rp321,8 miliar dan telah menyalurkan dana kredit sebesar Rp553,78 miliar serta laba yang diperoleh sebesar 36,57 miliar.
Selain itu dengan relokasi gedung Bank BJB yang baru ini, Dadang berharap dapat mengoptimakan fungsi Bank BJB dalam peran intermediasi dan sebagai langkah mewujudkan meraih peringkat 10 besar sebagai bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
"Saat ini kami masih berada di ranking 15 sebagai bank dengan terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Mudah-mudahan dengan bertambahnya satu bangunan baru di Sumber hingga menggenapkan jumlah kantor cabang kami menjadi 44 ditambah 131 kantor cabang pembantu, 45 kantor kas, 38 payment point, satu layanan kas mobil dan 269 ATM di seluruh Jawa barat dapat meningkatkan rangking kami menjadi 10 besar," katanya.
Sementara itu Bupati Cirebon Dedi Supardi mengatakan sekitar 90 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Cirebon merupakan nasabah tetap Bank BJB sehingga mengharapkan ada fasilitas lebih dalam hal pelayanan kepada nasabah PNS.
"Saya juga adalah nasabah Bank BJB bersama hampir seluruh PNS di Kabupaten Cirebon. Saya meminta pihak direksi dan komisaris Bank BJB agar memberikan kemudahan kepada para nasabah PNS terutama dalam hal kredit, diusahakan bunganya lebih rendah dibandingkan bank swasta lain," kata Dedu yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan para kepala dinas dan staf yang hadir dalam peresmian tersebut.
Pernyataan Dedi tersebut mendapat tanggapan positif dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Bahkan Heryawan mengusulkan agar bunga pinjaman untuk para PNS lebih rendah minimal 0,5 persen dari bank swasta.
"Nasabah terbesar Bank Jabar adalah PNS, sehingga sewajarnya ada pelayanan khusus bagi mereka. Contohnya penerapan bunga untuk pinjaman antara 1 hingga 0,5 persen lebih rendah dari bank swasta, saya rasa sudah cukup membuat para PNS senang," katanya yang juga disambut tepuk tangan para PNS.
Menanggapi perkembangan Bank BJB saat ini, Heryawan menyatakan apresiasinya karena dengan jumlah nasabah PNS yang tetap bahkan semakin bertambah namun dalam hal penyaluran dana kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
"Saat awal saya menjabat sebagai gubernur penyaluran kredit UMKM dari Bank BJB 90 persen tersalurkan kepada para PNS. Namun saat ini dengan jumlah nasabah PNS masih tetap bahkan cenderung bertambah, ternyata penyaluran kredit UMKM telah menjangkau hingga masyarakat umum hingga 35 persen dan sisanya untuk para PNS," kata Heryawan. ***2***
M Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010