Tasikmalaya, 20/9 (ANTARA) - Kecelakaan kendaraan bermotor selama Lebaran 1431 Hijriyah di wilayah hukum Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, menurun sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini lebih baik, volume kendaraan meningkat tajam namun kecelakan menurun hingga 50 persen lebih," kata Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Moch Hendra Suhartiyono, saat gelar penutupan Operasi Ketupat Lebaran di halaman Polresta Tasikmalaya, Minggu (19/9) malam.
Turunnya angka kecelakaan lalu lintas tersebut, kata polisi, terhitung waktu sejak diberlakukannya operasi pengamanan arus mudik H-7 dan arus balik H+7 Lebaran.
Menurut dia, turunnya angka kecelakan musim Lebaran karena perilaku pengendara dalam suasana kepadatan jalan raya lebih baik dari sebelumnya dengan mentaati rambu-rambu lalu lintas.
Sehingga mereka para pengendara, kata Hendra, di tengah kepadatan berbagai jenis kendaraan pada arus mudik dan balik Lebaran lebih waspada dan berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya di jalan raya.
Meskipun terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas, namun Hendara mengakui masih terdapatnya hambatan arus kendaraan di wilayah Tasikmalaya utara yakni tanjakan Gentong, jembatan Kereta Api dan pertigaan Pamoyanan.
Selain itu, hambatan terjadinya kemacetan di wilayah Tasikmalaya utara merupakan jalur selatan Jawa Barat, kata Hendra salah satunya masih banyak kendaraan tua atau tidak layak jalan tetap beroperasi.
Ketika kendaraan tersebut mogok saat berada di tanjakan Gentong, kata Hendra maka akan menimbulkan kemacetan sehingga petugas kepolisian dalam upaya pengaturan sambil menunggu evakuasi kendaraan mogok diberlakukan satu jalur secara bergantian.
"Tapi masalah utama terjadinya kemacetan karena banyaknya volume kendaraan ditambah ada yang mogok, sehingga terjadi kemacetan," katanya.***1***
(U.KR-FPM/C/Y008/Y008) 20-09-2010 04:58:45
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Tahun ini lebih baik, volume kendaraan meningkat tajam namun kecelakan menurun hingga 50 persen lebih," kata Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Moch Hendra Suhartiyono, saat gelar penutupan Operasi Ketupat Lebaran di halaman Polresta Tasikmalaya, Minggu (19/9) malam.
Turunnya angka kecelakaan lalu lintas tersebut, kata polisi, terhitung waktu sejak diberlakukannya operasi pengamanan arus mudik H-7 dan arus balik H+7 Lebaran.
Menurut dia, turunnya angka kecelakan musim Lebaran karena perilaku pengendara dalam suasana kepadatan jalan raya lebih baik dari sebelumnya dengan mentaati rambu-rambu lalu lintas.
Sehingga mereka para pengendara, kata Hendra, di tengah kepadatan berbagai jenis kendaraan pada arus mudik dan balik Lebaran lebih waspada dan berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya di jalan raya.
Meskipun terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas, namun Hendara mengakui masih terdapatnya hambatan arus kendaraan di wilayah Tasikmalaya utara yakni tanjakan Gentong, jembatan Kereta Api dan pertigaan Pamoyanan.
Selain itu, hambatan terjadinya kemacetan di wilayah Tasikmalaya utara merupakan jalur selatan Jawa Barat, kata Hendra salah satunya masih banyak kendaraan tua atau tidak layak jalan tetap beroperasi.
Ketika kendaraan tersebut mogok saat berada di tanjakan Gentong, kata Hendra maka akan menimbulkan kemacetan sehingga petugas kepolisian dalam upaya pengaturan sambil menunggu evakuasi kendaraan mogok diberlakukan satu jalur secara bergantian.
"Tapi masalah utama terjadinya kemacetan karena banyaknya volume kendaraan ditambah ada yang mogok, sehingga terjadi kemacetan," katanya.***1***
(U.KR-FPM/C/Y008/Y008) 20-09-2010 04:58:45
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010