Jumlah penumpang tiba dari bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun dalam provinsi di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi peningkatan sejak dua hari lalu dari biasanya rata-rata seribuan orang menjadi 1.400 orang.
"Memang baru hari kemarin (Senin) adanya jumlah peningkatan penggunaan angkutan yang biasanya seribu sampai 1.200, kemarin tercatat ada 1.400 orang," kata Kepala Terminal Tipe A Guntur Garut Sopian Hidayat di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Terminal Guntur Garut masih memberikan pelayanan naik turun penumpang angkutan umum antar-kota dalam provinsi maupun antar-provinsi seperti dari Jakarta, Bekasi, dan Bandung.
Menjelang diberlakukannya larangan mudik pada 6 Mei 2021 atau sepekan sebelum Idul Fitri, kata dia, telah terjadi peningkatan jumlah penumpang tiba dan diperkirakan akan terus terjadi kenaikan sampai Rabu (5/5).
"Artinya secara keseluruhan baru dua hari terjadi peningkatan, kemarin-kemarin (Minggu) biasa, dan hari ini sampai pukul 10 ada peningkatan, sampai besok prediksinya," kata Sopian.
Ia menyampaikan mulai pukul 00.00 pada 6 Mei 2021 Terminal Guntur Garut sudah tidak melayani angkutan penumpang yang naik maupun turun sampai 17 Mei 2021.
"Mulai tanggal 6, kita terminal tidak memberangkatkan," katanya.
Ia menyampaikan selama tidak ada aktivitas pelayanan turun naik penumpang maka seluruh personel di Terminal Tipe A Guntur Garut disebar untuk membantu kepolisian mengamankan jalur penyekatan di jalan raya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian personel lainnya tetap jaga di Terminal Guntur Garut untuk merawat dan memelihara lingkungan terminal selama tidak ada aktivitas keluar masuk bus angkutan umum.
"Sebagian lagi ditugaskan untuk menjaga, merawat, dan memelihara terminal agar tetap nyaman dan kondusif serta melaporkan situasi arus lalu lintas kepada masyarakat," katanya.
Baca juga: Calon penumpang bus yang reaktif tes antigen di Terminal Garut dipulangkan
Baca juga: Terminal Guntur di Garut siapkan tes cepat untuk penumpang tujuan Jakarta
Baca juga: Kemenhub alokasikan Rp62 miliar bangun terminal bus megah di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Memang baru hari kemarin (Senin) adanya jumlah peningkatan penggunaan angkutan yang biasanya seribu sampai 1.200, kemarin tercatat ada 1.400 orang," kata Kepala Terminal Tipe A Guntur Garut Sopian Hidayat di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Terminal Guntur Garut masih memberikan pelayanan naik turun penumpang angkutan umum antar-kota dalam provinsi maupun antar-provinsi seperti dari Jakarta, Bekasi, dan Bandung.
Menjelang diberlakukannya larangan mudik pada 6 Mei 2021 atau sepekan sebelum Idul Fitri, kata dia, telah terjadi peningkatan jumlah penumpang tiba dan diperkirakan akan terus terjadi kenaikan sampai Rabu (5/5).
"Artinya secara keseluruhan baru dua hari terjadi peningkatan, kemarin-kemarin (Minggu) biasa, dan hari ini sampai pukul 10 ada peningkatan, sampai besok prediksinya," kata Sopian.
Ia menyampaikan mulai pukul 00.00 pada 6 Mei 2021 Terminal Guntur Garut sudah tidak melayani angkutan penumpang yang naik maupun turun sampai 17 Mei 2021.
"Mulai tanggal 6, kita terminal tidak memberangkatkan," katanya.
Ia menyampaikan selama tidak ada aktivitas pelayanan turun naik penumpang maka seluruh personel di Terminal Tipe A Guntur Garut disebar untuk membantu kepolisian mengamankan jalur penyekatan di jalan raya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian personel lainnya tetap jaga di Terminal Guntur Garut untuk merawat dan memelihara lingkungan terminal selama tidak ada aktivitas keluar masuk bus angkutan umum.
"Sebagian lagi ditugaskan untuk menjaga, merawat, dan memelihara terminal agar tetap nyaman dan kondusif serta melaporkan situasi arus lalu lintas kepada masyarakat," katanya.
Baca juga: Calon penumpang bus yang reaktif tes antigen di Terminal Garut dipulangkan
Baca juga: Terminal Guntur di Garut siapkan tes cepat untuk penumpang tujuan Jakarta
Baca juga: Kemenhub alokasikan Rp62 miliar bangun terminal bus megah di Garut
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021