Bandung, 1/9 (ANTARA) - Dua bangunan sekolah dasar, yaitu SDN Ciaro I dan IV, di Kampung Ciburial, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, akan segera dipindahkan sebagai dampak pembangunan jalur Lingkar Nagrek.
Rencana pemindahan bangunan sekolah tersebuT sebenarnya sejak lama, kata Kepala Sekolah SDN Ciharo IV Suratman, di sekolahnya, Rabu.
Menurut Suratman, pihak sekolah meminta agar bangunan sekolah segera dipindahkan karena proses belajar mengajar terganggu suara bising dari proyek pembangunan jalan.
Menurut dia, rencanya SDN Ciaro I akan dipindahkan ke kampung Ciburial, dan SDN IV di kampung Cikaledong.
"Kita mengharapkan, Januari 2011 murid sudah bisa belajar di bangunan baru," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin saat mengunjungi SD Ciaro I dan IV menjelaskan, untuk kenyamanan dua kompleks SDN Ciaro tersebut akan dibelah dua.
Sejak 2009 pemindahan SDN tersebut sudah dianggarkan. Anggaran berasal dari kabupaten Rp 500 juta, dari Provinsi Rp 1 milyar.
"Meskipun anggaran sudah ada sejak tahun 2009, tapi sampai saat ini pembangunan tidak bisa dilaksanakan karena terbentur lahan," tuturnya.
Untuk itu Wahyudin mengimbau agar masyarakat yang memiliki lahan bagus bersedia dijadikan sekolah.
"Kita akan beli dengan harga pantas," katanya. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Rencana pemindahan bangunan sekolah tersebuT sebenarnya sejak lama, kata Kepala Sekolah SDN Ciharo IV Suratman, di sekolahnya, Rabu.
Menurut Suratman, pihak sekolah meminta agar bangunan sekolah segera dipindahkan karena proses belajar mengajar terganggu suara bising dari proyek pembangunan jalan.
Menurut dia, rencanya SDN Ciaro I akan dipindahkan ke kampung Ciburial, dan SDN IV di kampung Cikaledong.
"Kita mengharapkan, Januari 2011 murid sudah bisa belajar di bangunan baru," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin saat mengunjungi SD Ciaro I dan IV menjelaskan, untuk kenyamanan dua kompleks SDN Ciaro tersebut akan dibelah dua.
Sejak 2009 pemindahan SDN tersebut sudah dianggarkan. Anggaran berasal dari kabupaten Rp 500 juta, dari Provinsi Rp 1 milyar.
"Meskipun anggaran sudah ada sejak tahun 2009, tapi sampai saat ini pembangunan tidak bisa dilaksanakan karena terbentur lahan," tuturnya.
Untuk itu Wahyudin mengimbau agar masyarakat yang memiliki lahan bagus bersedia dijadikan sekolah.
"Kita akan beli dengan harga pantas," katanya. ***1***
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010