Sebanyak 942.333 keluarga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi sasaran program pendataan keluarga yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara serentak mulai 1 April 2021.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Selasa, mengatakan bahwa pendataan keluarga melibatkan kader yang antara lain meliputi anggota tim penggerak desa, pos keluarga berencana, dan kader posyandu.

"Total ada 8.803 SDM (sumber daya manusia) yang bertugas melakukan proses pendataan," katanya.

Eka menjelaskan, pendataan keluarga merupakan bagian dari program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Bangga Kencana.

Pemerintah daerah, menurut dia, berkewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data serta informasi mengenai kependudukan dan keluarga setiap lima tahun sekali. Data-data tersebut akan menjadi dasar pemerintah dalam merancang program pembangunan.

Dalam pendataan keluarga, Eka mengatakan, petugas antara lain akan mengumpulkan data mengenai kondisi keluarga termasuk data antropometri, status gizi, dan pemberian ASI.

"Serta indikator pembangunan keluarga, memuat karakteristik keluarga dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi keluarga," kata Eka.

Dia meminta seluruh warganya menyukseskan program pendataan keluarga dengan menyampaikan data secara akurat dan lengkap.

Baca juga: Pemkot Bogor dukung program BKKBN dalam pendataan keluarga Jabar 2021

Baca juga: BKKBN data 77,9 juta keluarga dari April hingga Mei 2021

Baca juga: Kepala BKKBN paparkan penyebab stunting di Indonesia

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021