Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di seluruh wilayah Cianjur, sebagai pemasok kebutuhan e-Waroeng yang menyalurkan Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) agar kualitas barang yang dibutuhkan dapat terjamin.
Sehingga ungkap Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, perputaran ekonomi mulai dari tingkat petani hingga pembeli meningkat di masing-masing desa atau wilayah dengan memanfaatkan hasil panen dan peternakan di tingkat lokal seperti beras, telur, sayur mayur hingga daging.
"Cianjur merupakan lumbung padi, sehingga tidak mustahil Bumdes yang ada di wilayah utara hingga selatan, dapat menampung hasil panen petani yang akan dijual ke e-Waroeng guna memenuhi kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima program BPNT," katanya.
Sehingga tidak perlu lagi pemasok membeli beras dan kebutuhan lainnya ke luar daerah karena semua komoditi yang dibutuhan semua tersedia ditingkat lokal, bahkan di masing-masing wilayah, seperti sayur mayur dan daging ayam banyak dari kecamatan di utara, sedangkan beras dari kecamatan di wilayah timur Cianjur.
Bumdes yang ada di masing-masing desa, ungkap dia, dapat berperan aktif menampung dan membeli hasil panen petani baik dari wilayah setempat atau dari desa atau kecamatan lain, sehingga kegiatan tersebut akan meningkatkan kembali roda perekonomian di seluruh wilayah Cianjur.
"Sistem pembelian, dapat terjalin dari masing-masing Bumdes yang tidak memiliki komoditi seperti sayur mayur, dapat menjalin kerjasama dengan Bumdes yang menampung di wilayah utara, kecuali untuk komoditi yang tidak ada di tingkat lokal, dapat membeli keluar daerah," katanya.
Sementara beberapa Bumdes di Cianjur, telah menjalankan keinginan Bupati Cianjur, bahkan untuk memenuhi pasokan komoditi yang dibutuhkan, pengurus menjalin kerjasama dengan petani bahkan dengan bumdes dari desa lain seperti yang diterapkan Bumdes di Kecamatan Gekbrong dan Cianjur.
"Tahun ini, untuk kesekian kalinya bumdes menampung hasil panen padi petani yang akan diolah menjadi beras dan dikemas untuk memenuhi kebutuhan Ewaroeng sebagai penyalur bantuan pemerintah, tentunya dengan kualitas yang sesuai dengan pedoman umum dari kementerian," kata Ketua Bumdes Kecamatan Gekbrong, Dindin.
Ia menambahkan, untuk komoditi lainnya, sebagian besar dipasok dari petani lokal mulai dari kentang hingga daging ayam, hanya beberapa komoditi seperti buah dan kacang hijau yang dipasok dari luar Cianjur karena tidak ada petani yang bergerak di bidang tersebut.
Baca juga: Cianjur berdayakan e-Warung antisipasi resesi ekonomi
Baca juga: E-warong di Cianjur diinspeksi guna evaluasi program BPNT
Baca juga: TP-PKK Jabar dorong pengembangan UMKM melalui kemitraan e-commerce
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Sehingga ungkap Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, perputaran ekonomi mulai dari tingkat petani hingga pembeli meningkat di masing-masing desa atau wilayah dengan memanfaatkan hasil panen dan peternakan di tingkat lokal seperti beras, telur, sayur mayur hingga daging.
"Cianjur merupakan lumbung padi, sehingga tidak mustahil Bumdes yang ada di wilayah utara hingga selatan, dapat menampung hasil panen petani yang akan dijual ke e-Waroeng guna memenuhi kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima program BPNT," katanya.
Sehingga tidak perlu lagi pemasok membeli beras dan kebutuhan lainnya ke luar daerah karena semua komoditi yang dibutuhan semua tersedia ditingkat lokal, bahkan di masing-masing wilayah, seperti sayur mayur dan daging ayam banyak dari kecamatan di utara, sedangkan beras dari kecamatan di wilayah timur Cianjur.
Bumdes yang ada di masing-masing desa, ungkap dia, dapat berperan aktif menampung dan membeli hasil panen petani baik dari wilayah setempat atau dari desa atau kecamatan lain, sehingga kegiatan tersebut akan meningkatkan kembali roda perekonomian di seluruh wilayah Cianjur.
"Sistem pembelian, dapat terjalin dari masing-masing Bumdes yang tidak memiliki komoditi seperti sayur mayur, dapat menjalin kerjasama dengan Bumdes yang menampung di wilayah utara, kecuali untuk komoditi yang tidak ada di tingkat lokal, dapat membeli keluar daerah," katanya.
Sementara beberapa Bumdes di Cianjur, telah menjalankan keinginan Bupati Cianjur, bahkan untuk memenuhi pasokan komoditi yang dibutuhkan, pengurus menjalin kerjasama dengan petani bahkan dengan bumdes dari desa lain seperti yang diterapkan Bumdes di Kecamatan Gekbrong dan Cianjur.
"Tahun ini, untuk kesekian kalinya bumdes menampung hasil panen padi petani yang akan diolah menjadi beras dan dikemas untuk memenuhi kebutuhan Ewaroeng sebagai penyalur bantuan pemerintah, tentunya dengan kualitas yang sesuai dengan pedoman umum dari kementerian," kata Ketua Bumdes Kecamatan Gekbrong, Dindin.
Ia menambahkan, untuk komoditi lainnya, sebagian besar dipasok dari petani lokal mulai dari kentang hingga daging ayam, hanya beberapa komoditi seperti buah dan kacang hijau yang dipasok dari luar Cianjur karena tidak ada petani yang bergerak di bidang tersebut.
Baca juga: Cianjur berdayakan e-Warung antisipasi resesi ekonomi
Baca juga: E-warong di Cianjur diinspeksi guna evaluasi program BPNT
Baca juga: TP-PKK Jabar dorong pengembangan UMKM melalui kemitraan e-commerce
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021