Purwakarta, 19/7 (ANTARA) - Pemerintah akan memperketat pengawasan pelaksanaan pola tanam terhadap petani di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, setelah merajalelanya hama wereng dan tikus pada musim gadu sekarang ini.

Para petani akan "dipaksa" untuk menanam palawija sebagai upaya memotong siklus hama menjelang musim tanah rendeng yang dimulai pada Oktober.

"Petani tidak boleh berspekulasi karena kondisi cuaca. Mereka harus melaksanakan pola tanam sesuai aturan yakni menanam palawija, pasca musim gadu sekarang ini," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Perhutanan, Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Dedi Setiadi, di Purwakarta, Minggu.

Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Purwakarta mengalami kerusakan karena digasak hama tikus dan puluhan hektare lainnya dihajar hama wereng cokelat.

Di wilayah Kecamatan Bojong, terlihat banyak petani yang mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus. Di Desa Cihanjawar misalnya, banyak petani "gigit jari" karena hamparan tanaman padi milik mereka hancur digasak tikus.

"Dari sepetak sawah, biasanya memproduksi lima kuintal, kini hanya dapat setengah karung (sekitar 50 kilogram)," kata Samsudin, petani di Desa Cihanjawar.

Dia menyambut baik upaya pemerintah yang akan memperketat pengawasan dalam pelaksanaan pola tanam. Para petani di daerah sekitar kaki Gunung Burangrang itu juga sepakat untuk menanam padi secara serempak pada musim rendeng mendatang, untuk pencegahan merajalelanya hama-hama perusak padi itu.

Menurut Setiadi, kesadaran petani masih rendah dalam pelaksanaan pola tanam, dan mereka seringkali berspekulasi menanam padi yang hanya mengikuti kondisi cuaca.

"Dalam pola tanam yang diberlakukan, setelah panen padi terus menanam palawija, yang ternyata para petani secara langsung menanam padi lagi dengan alasan masih ada hujan. Akibatnya, ya hama tidak terbendung," kata Dedi.

Akan tetapi, Dedi tidak menyebutkan secara spesifik jenis palawija yang akan ditanam pascamusim gadu tahun ini di Kabupaten Purwakarta. Selain areal sawah berpengairan irigasi teknis, di daerah ini juga terdapat areal sawah tadah hujan, seperti di daerah Plered, Maniis dan Tegalwaru.

Adjat S

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010