Purwakarta, 8/12 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengupayakan pengadaan tungku hemat energi untuk pembakaran genteng sebagai pengganti tungku berbahan kayu bakar yang selama ini digunakan.
"Kami akan upayakan tungku hemat energi tersebut demi kelangsungan industri genteng," kata Kabid Perindustrian Disperindag dan UKM Kabupaten Purwakarta Moh. Arnom, di Purwakarta, Senin.
Tungku pembakaran yang selama ini digunakan di sentra produksi genteng di Kecamatan Plered dan Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, berupa tungku yang menggunakan bahan kayu bakar dalam jumlah banyak.
"Kondisi itu membuat repot para perajin industri genteng karena mereka harus mengeluarkan biaya besar dalam proses produksi di tengah lesunya pemasaran genteng saat ini," katanya.
Ia mengatakan, besarnya biaya produksi termasuk tingginya biaya bahan bakar semakin dirasakan oleh para perajin.
"Karena itu pemerintah berupaya mengadakan tungku hemat energi," kata Arnom.
Ia belum bisa menjelaskan bahan bakar yang akan digunakan untuk tungku hemat energi tersebut.
Para perajin genteng di Plered dan Tegalwaru menyambut baik upaya Pemkab Purwakarta tersebut, dan mereka berharap segera terealisasi.
"Sejak dulu kami berharap pemerintah membantu pengadaan tungku hemat energi, karena tungku yang dipakai selama ini boros penggunaan bahan bakar," kata Zainal, seorang perajin genteng tradisional di Desa Citeko, Plered.
Para perajin di Plered dan Tegalwaru menyebutkan bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar dengan volume pemakaian cukup banyak, sehingga beban biaya produksi relatif tinggi di tengah sepinya pemasaran genteng.
"Sudah sekitar lima tahun pemasaran genteng tidak lancar, apalagi banyak bangunan menggunakan teknologi yang tidak memakai genteng. Ratusan pabrik genteng sudah tidak beroperasi atau bangkrut." ujar Mustopa, perajin genteng di Tegalwaru.
Data Disperindag Purwakarta menyebutkan, di Kecamatan Plered dan Tegalwaru saat ini terdapat 264 perajin genteng aktif, dan sekitar 250 perajin lainnya bangkrut.
Adjat S