Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu pencairan dana dari pemerintah pusat untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi tenaga kesehatan yang sudah lima bulan tidak menerima insentif dan jasa penanganan pasien COVID-19.

Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy saat dihubungi di Cianjur, Minggu, mengatakan insentif tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit di Cianjur, belum dibayar sejak September 2020 termasuk tenaga kesehatan di puskesmas yang memang khusus melayani dan melakukan penanganan pasien COVID-19.

"Pemberian insentif sudah diatur di pusat, namun belum dibayar karena dana dari pemerintah pusat yang belum kunjung cair. Insentif dibayarkan melalui BOK, namun untuk pencairan tahun lalu masih kurang sehingga untuk awal tahun hingga saat ini, belum terbayarkan," katanya.

Pihaknya, ungkap dia, telah mengajukan tambahan BOK tahun 2020dan untuk tahun 2021 ini, namun masih menunggu kepastian dari pusat, sedangkan untuk menggunakan dana dari pemerintah daerah tidak memadai, sehingga pihaknya berharap uang insentif dari pusat tersebut segera dicairkan karena tenaga kesehatan sangat membutuhkan dana tersebut.

Sementara seribuan tenaga kesehatan di Cianjur yang selama ini bertugas sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi mulai dari puskesmas, rumah sakit dan vila khusus yang merawat pasien positif COVID-19, berharap instentif BOK segera turun karena selama ini mereka hanya mengandalkan gaji pokok yang dinilai tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Terpaksa pinjam sana sini, bahkan tidak sedikit tenaga kesehatan yang meminjam ke rentenir dan pinjaman daring, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Harapan kami dana BOK segera cair, agar kami dapat foks menangani pasien tanpa harus berpikir mencari penghasilan tambahan," kata Romi bukan nama sebenarnya perawat di RSUD Cianjur.

Ia menambahkan seribuan tenaga kesehatan yang bergerak bersama dalam pengananan dan pencegahan COVID-19 di Cianjur, sudah lima bulan terakhir tidak mendapatkan insentif yang dijanjikan pemerintah pusat, sedangkan selama penanganan pasien mereka harus fokus hingga tidak bisa pulang ke rumah.

"Ini harapan yang sama dari seribuan nakes yang berada di posisi paling depan dalam menangani dan merawat pasien positif COVID-19, insentif dari pemerintah pusat segara cair dan kami dapat lebih fokus bekerja tanpa harus berpikir mencari utang sana sini untuk ke rumah," katanya.

Baca juga: Cianjur siapkan anggaran Rp100 miliar untuk penanganan COVID-19

Baca juga: Satgas Cianjur catat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 meningkat

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Cianjur siagakan semua pos pemeriksaan

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021