Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menuntaskan penanganan longsor yang menyebabkan tiga rumah dan satu warung tertimbun longsor di Kampung Ciwaregu, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon.
Bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa namun belasan kepala keluarga terpaksa mengungsi.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Minggu, mengatakan penanganan rumah dan warung yang tertimpa longsor, sudah tuntas dilakukan, sehingga pihaknya fokus dalam penanganan longsor susulan tebing setinggi 20 meter dengan cara memasang puluhan bambu untuk penahan tahan karena masih tingginya curah hujan.
"Untuk penanganan rumah dan warung sudah tuntas, saat ini petugas gabungan bersama dinas terkait fokus pencegahan longsor susulan yang dapat menutup landasan jalan alternatif Cianjur-Jonggol-Bogor karena curah hujan masih tinggi dan longsor susulan dapat setiap saat terjadi," katanya.
Ia menjelaskan 15 kepala keluarga yang sebagian besar membuka warung tidak jauh dari lokasi dan terancam longsor, ungkap dia, saat ini telah diungsikan untuk sementara waktu guna menghindari hal yang tidak diinginkan terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lama.
Pihaknya mencatat 15 kepala keluarga yang terdiri dari 47 jiwa itu, mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari jangkauan longsor. Meski siang ini, sudah ada yang kembali membuka warung, namun ketika malam tiba dan hujan kembali turun mereka diimbau untuk kembali ke pengungsian.
"Terlebih kalau hujan turun deras, mereka diimbau untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya longsor susulan. Kami menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk siaga dan segera melakukan evakuasi warga," katanya.
Sementara terkait material longsor yang sempat menutup landasan jalan sepanjang 20 meter dengan ketinggian 3 meter, saat ini sudah berhasil disingkirkan, sehingga arus lalu lintas dari arah Jonggol ata sebaliknya dari Cianjur, sudah dapat melintas normal, namun pengendara diimbau untuk tetap hati-hati dan ekstra waspada karena landasan jalan masih licin.
"Kami imbau pengguna jalan untuk tetap waspada dan ekstra hati-hati karena sisa lumpur sisa longsor masih menghiasi landasan jalan tersebut, sehingga licin saat melintas, terutama bagi pengendara roda dua," katanya.
Sedangkan saksi mata warga sekitar yang terpaksa mengungsi, mengatakan hujan yang turun deras hingga malam menjelang membuat tanah tebing setinggi 20 meter yang terletak di belakang perkampungan dan warung yang berjajar di sepanjang wilayah tersebut, ambruk, sehingga langsung menimbun satu rumah dan tiga warung milik warga.
"Beruntung pemilik rumah dan warung, sudah lebih dahulu keluar karena sempat terdengar suara gemuruh sebelum longsor terjadi. Sebanyak 15 kepala keluarga pemilik rumah merangkap warung yang mengungsi sementara karena takut longsor susulan terjadi," kata Iman saksi mata warga sekitar.
Baca juga: Mantan kepala desa di Cianjur sebagai tersangka korupsi
Baca juga: Mantan kepala desa tersangka korupsi dana desa di Cianjur ditangkap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa namun belasan kepala keluarga terpaksa mengungsi.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Minggu, mengatakan penanganan rumah dan warung yang tertimpa longsor, sudah tuntas dilakukan, sehingga pihaknya fokus dalam penanganan longsor susulan tebing setinggi 20 meter dengan cara memasang puluhan bambu untuk penahan tahan karena masih tingginya curah hujan.
"Untuk penanganan rumah dan warung sudah tuntas, saat ini petugas gabungan bersama dinas terkait fokus pencegahan longsor susulan yang dapat menutup landasan jalan alternatif Cianjur-Jonggol-Bogor karena curah hujan masih tinggi dan longsor susulan dapat setiap saat terjadi," katanya.
Ia menjelaskan 15 kepala keluarga yang sebagian besar membuka warung tidak jauh dari lokasi dan terancam longsor, ungkap dia, saat ini telah diungsikan untuk sementara waktu guna menghindari hal yang tidak diinginkan terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lama.
Pihaknya mencatat 15 kepala keluarga yang terdiri dari 47 jiwa itu, mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari jangkauan longsor. Meski siang ini, sudah ada yang kembali membuka warung, namun ketika malam tiba dan hujan kembali turun mereka diimbau untuk kembali ke pengungsian.
"Terlebih kalau hujan turun deras, mereka diimbau untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya longsor susulan. Kami menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk siaga dan segera melakukan evakuasi warga," katanya.
Sementara terkait material longsor yang sempat menutup landasan jalan sepanjang 20 meter dengan ketinggian 3 meter, saat ini sudah berhasil disingkirkan, sehingga arus lalu lintas dari arah Jonggol ata sebaliknya dari Cianjur, sudah dapat melintas normal, namun pengendara diimbau untuk tetap hati-hati dan ekstra waspada karena landasan jalan masih licin.
"Kami imbau pengguna jalan untuk tetap waspada dan ekstra hati-hati karena sisa lumpur sisa longsor masih menghiasi landasan jalan tersebut, sehingga licin saat melintas, terutama bagi pengendara roda dua," katanya.
Sedangkan saksi mata warga sekitar yang terpaksa mengungsi, mengatakan hujan yang turun deras hingga malam menjelang membuat tanah tebing setinggi 20 meter yang terletak di belakang perkampungan dan warung yang berjajar di sepanjang wilayah tersebut, ambruk, sehingga langsung menimbun satu rumah dan tiga warung milik warga.
"Beruntung pemilik rumah dan warung, sudah lebih dahulu keluar karena sempat terdengar suara gemuruh sebelum longsor terjadi. Sebanyak 15 kepala keluarga pemilik rumah merangkap warung yang mengungsi sementara karena takut longsor susulan terjadi," kata Iman saksi mata warga sekitar.
Baca juga: Mantan kepala desa di Cianjur sebagai tersangka korupsi
Baca juga: Mantan kepala desa tersangka korupsi dana desa di Cianjur ditangkap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021