Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa ia adalah orang luar Demokrat yang tidak punya urusan dengan kegiatan internal partai tersebut.
"Saya orang luar, tidak ada urusannya di dalam, jadi biasa-biasa saja," kata Moedoko, di kediamannya di Jakarta, Rabu.
Moeldoko menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan adanya upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan posisinya dari ketum partai.
AHY menyebut gerakan politik itu mendapat dukungan pejabat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.
"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak 'kan mereka di dalam. Apa urusannya. Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," ujar Moeldoko lagi.
Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," ungkap Moeldoko.
Bahkan, menurut Moeldoko, bila ia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menggulingkan AHY.
"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," ujar Moeldoko.
Namun Moeldoko tidak menampik ada sejumlah pertemuan baik di hotel maupun tempat lain.
"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong' saya biasa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu. Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," ungkap Moeldoko lagi.
Ia pun kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat.
"Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang tidak-tidak saja. jangan lah apa membuat sesuatu yang menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja begitu," ujar Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko: SBY senior yang sangat dihormati
Baca juga: Moeldoko jelaskan tidak ada urusan dengan kondisi internal Demokrat
Baca juga: Moeldoko tanggapi isu dirinya digadang gadang sebagai capres Demokrat 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya orang luar, tidak ada urusannya di dalam, jadi biasa-biasa saja," kata Moedoko, di kediamannya di Jakarta, Rabu.
Moeldoko menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan adanya upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan posisinya dari ketum partai.
AHY menyebut gerakan politik itu mendapat dukungan pejabat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.
"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak 'kan mereka di dalam. Apa urusannya. Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," ujar Moeldoko lagi.
Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," ungkap Moeldoko.
Bahkan, menurut Moeldoko, bila ia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menggulingkan AHY.
"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," ujar Moeldoko.
Namun Moeldoko tidak menampik ada sejumlah pertemuan baik di hotel maupun tempat lain.
"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong' saya biasa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu. Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," ungkap Moeldoko lagi.
Ia pun kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat.
"Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang tidak-tidak saja. jangan lah apa membuat sesuatu yang menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja begitu," ujar Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko: SBY senior yang sangat dihormati
Baca juga: Moeldoko jelaskan tidak ada urusan dengan kondisi internal Demokrat
Baca juga: Moeldoko tanggapi isu dirinya digadang gadang sebagai capres Demokrat 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021