Diduga akibat aliran pendek listrik, enam rumah karyawan perkebunan teh di Cianjur, Jawa Barat, hangus terbakar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pemilik rumah terpaksa diungsikan ke kantor milik perkebunan.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.
Kapolsek Campaka AKP Tio saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan saat peristiwa terjadi sebagian kecil pemilik sedang berada di luar rumah, api pertama kali terlihat oleh seorang warga atas nama Een (70) yang langsung berteriak minta tolong dan didengar warga sekitar yang sedang berada di kebun.
"Warga yang mendengar teriakan langsung berhamburan ke lokasi untuk memadamkan api yang sudah membesar di enam rumah berdinding kayu tersebut. Angin yang bertiup kencang membuat api terus membesar, sehingga upaya warga memadamkan api dengan alat seadanya sia-sia," katanya.
Selang dua jam, api akhirnya padam, namun enam bangunan rumah nyaris rata dengan tanah dilahap si jago merah. Pemilik rumah hanya bisa pasrah karena tidak ada satu pun barang berharga yang berhasil dikeluarkan dari dalam rumah.
Saat ini enam kepala keluarga yang terdiri dari 15 jiwa mengungsi ke kantor milik perkebunan teh untuk sementara waktu, sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumah mereka yang terbakar. "Pemilik yang rumahnya terbakar saat ini ditampung di kantor perkebunan," katanya.
Sementara warga yang rumahnya terbakar, berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah karena tidak ada selembar baju apalagi barang berharga yang berhasil dibawa dari dalam rumah yang terbakar, karena saat datang ke lokasi api sudah besar membakar seluruh bangunan.
"Harapan kami mendapatkan bantuan dari pemerintah, kalau pembangunan rumah mungkin dari perusahaan, saat ini hanya pakaian yang kami pakai harta kami satu-satunya. Kami tidak tahu dari mana asal api, kami tahu api sudah membesar dan membakar rumah kami," kata salah satu korban, Saepul.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan pihaknya baru mendapat laporan terkait terbakarnya enam rumah di perkebunan teh di Kecamatan Campaka, diduga akibat arus pendek listrik, namun pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi untuk membawa bantuan logistik bagi korban kebakaran.
"Kami masih menunggu data dari petugas di lapangan, apa saja yang dibutuhkan korban kebakaran yang saat ini mengungsi di kantor perkebunan. Kita akan mengajukan bantuan lainnya ke dinas terkait guna membantu meringankan beban korban kebakaran," katanya.
Baca juga: Damkar Cianjur menduga kebakaran delapan kios akibat arus pendek listrik
Baca juga: Empat rumah warga di Cianjur terbakar diduga akibat arus pendek listrik
Baca juga: Lima rumah di Cikalongkulon Cianjur hangus terbakar diduga akibat arus pendek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.
Kapolsek Campaka AKP Tio saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan saat peristiwa terjadi sebagian kecil pemilik sedang berada di luar rumah, api pertama kali terlihat oleh seorang warga atas nama Een (70) yang langsung berteriak minta tolong dan didengar warga sekitar yang sedang berada di kebun.
"Warga yang mendengar teriakan langsung berhamburan ke lokasi untuk memadamkan api yang sudah membesar di enam rumah berdinding kayu tersebut. Angin yang bertiup kencang membuat api terus membesar, sehingga upaya warga memadamkan api dengan alat seadanya sia-sia," katanya.
Selang dua jam, api akhirnya padam, namun enam bangunan rumah nyaris rata dengan tanah dilahap si jago merah. Pemilik rumah hanya bisa pasrah karena tidak ada satu pun barang berharga yang berhasil dikeluarkan dari dalam rumah.
Saat ini enam kepala keluarga yang terdiri dari 15 jiwa mengungsi ke kantor milik perkebunan teh untuk sementara waktu, sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumah mereka yang terbakar. "Pemilik yang rumahnya terbakar saat ini ditampung di kantor perkebunan," katanya.
Sementara warga yang rumahnya terbakar, berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah karena tidak ada selembar baju apalagi barang berharga yang berhasil dibawa dari dalam rumah yang terbakar, karena saat datang ke lokasi api sudah besar membakar seluruh bangunan.
"Harapan kami mendapatkan bantuan dari pemerintah, kalau pembangunan rumah mungkin dari perusahaan, saat ini hanya pakaian yang kami pakai harta kami satu-satunya. Kami tidak tahu dari mana asal api, kami tahu api sudah membesar dan membakar rumah kami," kata salah satu korban, Saepul.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan pihaknya baru mendapat laporan terkait terbakarnya enam rumah di perkebunan teh di Kecamatan Campaka, diduga akibat arus pendek listrik, namun pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi untuk membawa bantuan logistik bagi korban kebakaran.
"Kami masih menunggu data dari petugas di lapangan, apa saja yang dibutuhkan korban kebakaran yang saat ini mengungsi di kantor perkebunan. Kita akan mengajukan bantuan lainnya ke dinas terkait guna membantu meringankan beban korban kebakaran," katanya.
Baca juga: Damkar Cianjur menduga kebakaran delapan kios akibat arus pendek listrik
Baca juga: Empat rumah warga di Cianjur terbakar diduga akibat arus pendek listrik
Baca juga: Lima rumah di Cikalongkulon Cianjur hangus terbakar diduga akibat arus pendek
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021