Bekasi, 12/6 (ANTARA) - Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad menyerahkan tiga satwa langka miliknya berupa Siamang, Kasuari dan burung kakak tua jambul kuning kepada Kementerian Kehutanan untuk dilepasliarkan.

"Kalau tiga satwa ini dilepas ke habitat aslinya tentu akan merasakan kebebasan dan lebih mudah berkembang biak dibanding jika dipelihara di rumah. Langkah ini sekaligus mengingatkan kepada pemilik satwa untuk menyerahkan satwanya kepada pihak terkait," kata Mochtar di Bantar Gebang Bekasi, Sabtu.

Satwa berupa anak siamang berwarna hitam diperkirakan berumur 1-2 tahun itu diserahkan kepada Dirjen Perlindungan dan Konservasi Alam, Kementrian Kehutanan, Daruri. Siamang berbulu hitam bersih yang diserahkan langsung dengan kerangkeng besi tersebut terlihat sehat dan lincah.

Untuk dua satwa lain berupa kasuari dan kakak tua jambul kuning tidak diperlihatkan saat penyerahan.

Mochtar tidak menjelaskan bagaimana dia bisa mengoleksi ketiga satwa langka tersebut.

Di kantor Pemkot Bekasi, Mochtar juga menyulap taman yang berada antara plasa Pemkot dengan masjid menjadi tempat satwa. Taman yang biasa digunakan pegawai saat santai di siang hari itu kini diisi enam rusa tutul (Axis-axis), burung onta dan satwa lain.

Tidak disebutkan juga apakah ketua DPD-PDIP Kota Bekasi itu masih memiliki satwa lain.

Dirjen mewakili Menteri menyatakan terima kasih atas kepedulian Wali Kota menyerahkan satwa langka tersebut.

"Tentunya kami akan melepasliarkan satwa itu ke habitat yang dirasa cocok serta tersedia makanan untuk menunjang perkembangannya," ujar Daruri.

Ia tidak merinci daerah mana tiga satwa itu akan dilepasliarkan, namun yang terpenting upaya konservasi terhadap satwa tersebut akan dilakukan secara baik agar bisa hidup dan berkembang biak.

Hadir saat penyerahan itu, Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Kemenetrian Kehutanan, Indri Astuti, Kepala Badan Litbang Kemenhut Kadir Fatoni, staf ahli I Made Subarja, Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Imam Soegianto, Dandim Letkol Steverly Parengkuan dan undangan lain.

Maswandi

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010