Antarajawabarat.com, 12/7 - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat menyatakan hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat mengalami kekeringan.
"Untuk tahun 2015 ini hampir semua kabupaten/kota di Jawa Barat mengalami kekeringan. Kekeringannya merata," kata Kepala BPLHD Jawa Barat Anang Sudarna, di Bandung, Minggu.
Menurut dia, beberapa wilayah di Jawa Barat yang mengalami kekeringan paling parah adalah Kota Bandung, Cirebon dan Karawang.
Ia menuturkan, penyebab kekeringan di Provinsi Jawa Barat dikarenakan kerusakan alam di daerah resapan airnya.
"Bahkan daerah hulu atau sumber mata air saja mengalami kekeringan seperti Garut, bayangkan saja sudah kekeringan. Padahal menurut BMKG puncak kekeringan tahun 2015 ini bulan Agustus nanti. Sekarang baru menjelang pertengahan Juli, masih lama nih penderitaan kekeringan," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya tidak bosan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk memperbaiki dan memelihari lingkungan agar terhindar dari musibah kekeringan.
"Kami juga tak henti-hentinya melakukan langkah-langkah destruktif termasuk dalam aktivitas penambangan liar di wilayah Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu, akibat kekeringan di Jawa Barat sekitar 2.053 hektare lahan pertanian di Jawa Barat mengalami kekeringan.
"Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang luas lahan padi mengalami kekeringannya paling tinggi yakni 759 hektare, disusul Kabupaten Subang sebesar 339 hektare, kemudian Kabupaten Garut sebesar 218 hektare, dan Kabupaten Tasikmalaya 217 hektare," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, Uneef Primadi.
Menurut dia, lahan padi atau sawah yang mengalami kekeringan di Jawa Barat terjadi di 12 kabupaten/kota dengan usia padi mulai dari satu hingga 72 hari.
Oleh karena itu, lanjut Uneef, sejumlah antisipasi telah disiapkan untuk mengantisipasi kekeringan lahan sawah agar tidak meluas seperti dengan menyediakan fasilitas pompa air dari pemerintah bagi petani.