Pengelola hotel di Cianjur, Jawa Barat, memberikan paket plus tes cepat antigen untuk tamu yang datang sebagai upaya meningkatkan kembali hunian hotel di kawasan Puncak-Cianjur, yang terus menurun seiring diperpanjangnya pembatasan sosial di berbagai wilayah.

Markom Manager Le Eminence Hotel Cianjur Rizky Sutrisna saat dihubungi Kamis, mengatakan untuk meningkatkan kembali angka kunjungan wisatawan ke hotel tersebut  pihaknya memberikan pelayanan tes cepat antigen di tempat, dimana masing-masing pengunjung menambah biaya sebesar Rp270 ribu per orang.

"Paket yang kami tawarkan dapat mendongkrak angka kunjungan sejak satu pekan terakhir yang sempat menurun tajam. Untuk hari biasa angka kunjungan mencapai 30 kamar, bahkan kami juga menawarkan paket bekerja dan sekolah di hotel sebagai upaya lebih meningkatkan okupansi plus tes kesehatan," katanya.

Untuk meningkatkan kembali angka kunjungan, pengelola Le Eminence Hotel memberikan paket plus tes cepat antigen yang dapat dilakukan pengunjung saat berlibur di hotel tersebut, bahkan pengelola menyediakan klinik plus dokter yang setiap saat dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan tamu dan karyawan.

"Sampai saat ini, tidak hanya untuk pengunjung, perdua minggu, seluruh karyawan yang tetap masuk, mendapatkan pemeriksaan tes cepat, sebagai upaya untuk mengetahui kesehatanya. Seiring paket yang kami luncurkan, tingkat kunjungan mulai meningkat," katanya.

Ketua PHRI Cianjur Nano Indra Praja mengatakan sejak diberlakukannya surat keterangan bebas COVID-19 antigen bagi pendatang yang hendak masuk ke Cianjur, tingkat hunian menurun tajam, bahkan sejak akhir tahun hingga bulan Januari, okupansi hotel anggota PHRI hanya mencapai 20 persen.

"Untuk hunian hanya terlihat diakhir pekan dengan jumlah yang tidak lebih dari 30 kamar karena pemerintah mengharuskan pendatang atau wisatawan untuk membawa surat keterangan bebas COVID-19 antigen, ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan," katanya.

Pihaknya berharap ada kemudahan yang diberikan pemerintah agar roda perekonomian tetap berjalan karena selama ini pengelola hotel di kawasan Puncak-Cipanas, sangat memperhatikan protokol kesehatan, termasuk menjamin kesehatan lingkungan hotel dan seluruh kamar yang ada.

"Untuk menjamin kesehatan lingkungan, pengelola berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan mendapat pengontrolan sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya, harapan kami pandemi segera usai dan perekonomian kembali berjalan normal," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan hingga saat ini, pemerintah masih fokus melakukan penanganan COVID-19 dengan berbagai cara, untuk mengembalikan kesehatan masyarakat seperti biasa, setelah pandemi usai, pihaknya akan kembali fokus mengembalikan roda perekonomian.

"Untuk saat ini, kesehatan masyarakat Cianjur paling utama, setelah pandemi usai kami harapkan roda perekonomian akan kembali pulih, sehingga saat ini, kami berharap berbagai pihak dapat mengerti dan ikut membantu pemerintah dalam memerangi COVID-19," katanya.

Baca juga: Okupansi hotel Cianjur selama libur akhir tahun 30 persen

Baca juga: Okupansi hotel Puncak-Cianjur jelang pergantian tahun masih rendah

Baca juga: PHRI Cianjur sebut angka hunian meningkat tajam hari pertama libur panjang

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021