Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar menjadi pemasok komoditi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial agar lebih berkualitas guna meningkatkan roda perekonomian di seluruh desa yang ada Cianjur.
"Kami mendorong BUMDes sebagai agen agar kualitas komoditi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan sesuai dengan pedoman umum dari kementerian. Jangan sampai KPM mendapat komoditas yang kualitasnya buruk dan tidak sesuai dengan pedoman umum," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu.
Selama ini pemerintah memberikan bantuan untuk masyarakat program BPNT, melalui rekening masing-masing penerima yang komiditasnya sudah ditentukan mulai dari beras, daging hingga buah-buahan, sehingga penerima dapat memilih untuk membelanjakan bantuan tersebut melalui Ewarong.
Namun penerima bantuan dapat membelanjakan uang tersebut, sesuai keinginan mereka tanpa harus dipaketkan seperti yang terjadi saat ini, dimana supliyer dan Ewarong memberikan paket sembako yang tidak dapat dipilih penerima karena sudah ditentukan, sehingga hal tersebut harus dirubah.
"Penerima dapat membeli apa yang mereka inginkan, tanpa harus dipaketkan sesuai sembako yang sudah disediakan Ewarong atau pemasok. Ke depan regulasi ini harus dirubah, apa yang disediakan suplier melalui Ewarong, dapat dipilih oleh penerima sesuai keinginan mereka," katanya.
Terkait BUMDes menjadi suplier, selama ini sebagian besar wilayah di Cianjur, memiliki komoditi yang dibutuhkan program BPNT, namun suplier berasal dari luar wilayah yang membeli sembako dari luar, sehingga pihaknya mendorong BUMDes menjadi pemasok sesuai kemampuan menyediakan komiditas yang dibutuhkan.
Sehingga hal tersebut, dapat meningkatkan kembali perekonomian di masing-masing desa yang terpuruk selama pandemi yang sudah berlangsung satu tahun. Bahkan desa yang memiliki komoditas lebih seperti penghasil beras, dapat memasok ke desa lain, sehingga roda perekonomian terus meningkat.
"Kami akan mendorong BUMDes untuk menjadi supliyer kebutuhan program BPNT, dengan jaminan kualitas lebih dari yang sudah ada, sehingga KPM dapat terpuaskan karena suplier berasal dari daerah mereka, termasuk dapat menolak komoditas yang disediakan Ewarong jika tidak sesuai dengan keinginan," katanya.
Baca juga: Enam ribuan KPM program BPNT Kemensos Cianjur terima ayam hidup
Baca juga: Bupati Cianjur minta KPM tolak sembako berkualitas buruk
Baca juga: E-warong di Cianjur diinspeksi guna evaluasi program BPNT
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami mendorong BUMDes sebagai agen agar kualitas komoditi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan sesuai dengan pedoman umum dari kementerian. Jangan sampai KPM mendapat komoditas yang kualitasnya buruk dan tidak sesuai dengan pedoman umum," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu.
Selama ini pemerintah memberikan bantuan untuk masyarakat program BPNT, melalui rekening masing-masing penerima yang komiditasnya sudah ditentukan mulai dari beras, daging hingga buah-buahan, sehingga penerima dapat memilih untuk membelanjakan bantuan tersebut melalui Ewarong.
Namun penerima bantuan dapat membelanjakan uang tersebut, sesuai keinginan mereka tanpa harus dipaketkan seperti yang terjadi saat ini, dimana supliyer dan Ewarong memberikan paket sembako yang tidak dapat dipilih penerima karena sudah ditentukan, sehingga hal tersebut harus dirubah.
"Penerima dapat membeli apa yang mereka inginkan, tanpa harus dipaketkan sesuai sembako yang sudah disediakan Ewarong atau pemasok. Ke depan regulasi ini harus dirubah, apa yang disediakan suplier melalui Ewarong, dapat dipilih oleh penerima sesuai keinginan mereka," katanya.
Terkait BUMDes menjadi suplier, selama ini sebagian besar wilayah di Cianjur, memiliki komoditi yang dibutuhkan program BPNT, namun suplier berasal dari luar wilayah yang membeli sembako dari luar, sehingga pihaknya mendorong BUMDes menjadi pemasok sesuai kemampuan menyediakan komiditas yang dibutuhkan.
Sehingga hal tersebut, dapat meningkatkan kembali perekonomian di masing-masing desa yang terpuruk selama pandemi yang sudah berlangsung satu tahun. Bahkan desa yang memiliki komoditas lebih seperti penghasil beras, dapat memasok ke desa lain, sehingga roda perekonomian terus meningkat.
"Kami akan mendorong BUMDes untuk menjadi supliyer kebutuhan program BPNT, dengan jaminan kualitas lebih dari yang sudah ada, sehingga KPM dapat terpuaskan karena suplier berasal dari daerah mereka, termasuk dapat menolak komoditas yang disediakan Ewarong jika tidak sesuai dengan keinginan," katanya.
Baca juga: Enam ribuan KPM program BPNT Kemensos Cianjur terima ayam hidup
Baca juga: Bupati Cianjur minta KPM tolak sembako berkualitas buruk
Baca juga: E-warong di Cianjur diinspeksi guna evaluasi program BPNT
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021