Dinas Pertanian Kabupaten Bandung menyatakan kenaikan harga daging sapi di pasaran tidak mempengaruhi secara signifikan aktivitas pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Kabupaten Bandung.

"Kalau di RPH kegiatan motong masih berjalan seperti biasa. Memang ada pengurangan, sejak tanggal 1 Januari hingga sekarang itu hanya 19 ekor sapi per harinya," kata  Kepala UPTD RPH Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Cecep Hendrayadi   di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Di Kabupaten Bandung, RPH berada di Kecamatan Baleendah dengan nama di Rumah Potong Hewan - Meat Business Center (RPH-MBC) dengan kemampuan pemotongan sapi  22 ekor hingga 25 ekor dalam satu hari.

Menurut Cecep kenaikan harga daging merupakan dampak harga sapi yang meningkat tajam di tingkat global seperti jenis sapi Bx atau Australia saat ini,  berat hidup berkisar antara Rp48.000 hingga Rp51.000 per kilogram. Naik dari harga semula yang berkisar antara Rp43.500 hingga Rp44.500 per kilogram.

"Sementara harga karkas (tulang daging) saat ini berkisar antara Rp93.000 hingga Rp95.000 per kilogram. Adanya kenaikan ini, membuat sebagian bandar beralih ke sapi lokal atau Jawa," kata dia.

Untuk harga sapi lokal saat ini, lanjut Cecep, berat hidup sekitar Rp45.500 per kilogram, harga karkas Rp91.000 per kilogram, dan harga daging has di pasaran berkisar antara Rp115.000 hingga Rp125.000 per kilogram.

"Hingga saat ini situasi masih bisa dikatakan berjalan kondusif. Kalau harga sudah tidak terkendali, biasanya Disperindag akan meminta daging frozen ke Bulog, yang akan diluncurkan ke pasar (operasi pasar) untuk menstabilkan harga," kata Cecep.

Baca juga: Dispangtan pastikan stok daging sapi di Bandung aman

Baca juga: Dispangtan Bandung catat pemotongan sapi di RPH turun

Baca juga: Alih fungsi lahan gerus populasi Sapi Pasundan di Jabar

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021