Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung memastikan stok daging sapi masih tetap tersedia aman meski mengalami kenaikan harga.

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan ketersediaan daging sapi itu aman sampai tiga bulan kedepan karena kenaikan harga tersebut bukan dipicu oleh kelangkaan stok sapi.

"Persediaan daging beku relatif bagus, bahkan Bulog yang punya stok sampai 1,9 ton dan bisa cukup untuk 2-3 bulan, dan di RPH pun sapi itu tersedia," kata Gin Gin di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Gin Gin menjelaskan, normalnya harga daging sapi itu berkisar Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram. Namun, kini kenaikan itu sudah menembus angka Rp134.000 per kilogram.

Menurut dia, pemicu kenaikan itu adalah adanya kenaikan harga dari negara pengimpor. Pasalnya, pengadaan sapi di Indonesia, khususnya untuk Kota Bandung, masih mengandalkan sapi dari luar negeri.

"Hampir sebagian besar di Indonesia sapinya impor. Jadi ketergantungan yang tinggi itu, belum ada kesiapan dari Indonesia untuk menghasilkan sapi yang di produksi di negara kita, itu kelemahan kita," kata dia.

Untuk mengatasi kenaikan itu, ia mengaku pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kementerian terkait dan para pengusaha di Kota Bandung.

Dia juga mengajak kepada masyarakat agar beralih ke bahan pangan lain, selain daging sapi untuk sementara ini, seperti mengonsumsi daging ikan dan daging ayam.

"Kita merekomendasikan itu sementara. Termasuk operasi pasar perlu kita siapkan," kata Gin Gin.

Baca juga: Dispangtan Bandung catat pemotongan sapi di RPH turun

Baca juga: Disdagin pastikan harga daging belum naik signifikan di Kota Bandung

Baca juga: Tips mengetahui daging sapi oplosan yang sempat beredar di Bandung

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021