Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung menyatakan jumlah pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Bandung menurun akibat harga daging sapi yang naik.

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan di Kota Bandung sendiri ada dua RPH, yakni RPH Cirangrang dan RPH Arjuna. Kini dalam satu hari, RPH yang dimiliki Pemkot Bandung itu hanya dapat memotong 32 ekor dalam satu hari.

“Untuk di Kota Bandung normalnya 45 ekor dan itu bisa memenuhi kebutuhan daging di Kota Bandung, kadang-kadang 50 ekor. Tapi sejak kenaikan sekarang jadi sekitar 32 ekor,” kata Gin Gin di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Menurut dia, penurunan jumlah pemotongan itu bukan karena kelangkaan sapi, melainkan karena naiknya harga yang menyebabkan para pengusaha khawatir apabila permintaan sapi bakal berkurang.

"Sekarang pengusaha enggan untuk memotong lebih banyak. Khawatir tidak terjual dengan harga yang mahal," kata Gin Gin.

Sejauh ini, Gin Gin menyebut harga daging sapi di pasaran sudah mencapai Rp130 ribu per kilogram. Normalnya, kata dia, harga daging sapi yakni berkisar Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.

"Kita punya harga eceran tertinggi dari Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan) yaitu Rp120.000. Sekarang sudah sangat melebihi,” kata dia.

Maka dari itu, ia mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mengantisipasi agar harga daging sapi tidak semakin melonjak.

"Kita akan coba koordinasi dengan Bulog dan Pemerintah Provinsi untuk menyediakan daging beku. Itu bisa menjadi alternatif,” kata Gin Gin.

Baca juga: Disdagin pastikan harga daging belum naik signifikan di Kota Bandung

Baca juga: Tips mengetahui daging sapi oplosan yang sempat beredar di Bandung

Baca juga: Stok daging sapi di Bandung dipastikan memadai

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021