Sebuah aplikasi bernama "Greeny" yang bisa diunduh dari telepon pintar menjadi solusi permasalahan pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sentuhan teknologi bagi warga di Kelurahan Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

"Greeny adalah platform yang mengubah sampah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai uang. Greeny memberikan solusi untuk lingkungan hidup dan memberikan penghasilan kepada warga dan RW, serta memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat sebagai mitra dan pelapak sampah," kata Founder Greeny, Boy Tjakra, di sela-sela kegiatan webinar bersama Kelurahan Sadang Serang, Kota Bandung, Jumat.

Untuk saat ini aplikasi Greeny baru bisa dirasakan oleh warga di Kelurahan Sadang Serang terlebih dahulu sejak 15 Januari 2021.

Rencananya aplikasi ini akan terus berkembang ke berbagai Kelurahan dan Kecamatan guna menyapa warga yang ada di Kota Bandung, bahkan tak menutup kemungkinan akan berkembang ke Kota-Kota lainnya di Indonesia.

Boy menuturkan setiap pengguna aplikasi ini hanya menempatkan sampah plastik, kertas dan logam ke dalam wadah yang telah disediakan oleh Greeny di setiap rumah pengguna aplikasi Greeny.

Sampah non-organik yang dimasukkan ke dalam wadah telah dikelompokkan seperti plastik, kertas dan logam.

Setelah wadah sampah pengguna penuh, tekan tombol untuk memanggil mitra melalui fitur kontak, chat atau WhatsApp dan mitra akan menjemput sampah non-organik setiap saat yang diinginkan pengguna aplikasi Greeny.

Setelah mitra memeriksa dan menimbang secara akurat bersama pengguna aplikasi atau warga, mitra akan menutup rapat polybag yang dilanjutkan dengan scan QR.

Seluruh data informasi sampah tersebut disampaikan melalui kode QR pada aplikasi dimana informasi tersebut juga secara otomatis diterima pada aplikasi Greeny, warga, mitra, RW dan pelapak Greeny.

Mitra Greeny yang bertugas menjemput sampah ke rumah warga atau pengguna tidak pernah berganti dan akan tetap bertanggung jawab di wilayah lingkungan pengguna untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna

Ia mengatakan dengan aplikasi Greeny, semua elemen yang terlibat seperti warga, RW, mitra, dan pelapak akan mendapat manfaat dari sistem transaksi ini.

"Pengguna aplikasi pun dapat menarik tunai setiap saat untuk berbagai kebutuhan di dalam aplikasi doku yang sudah ditentukan oleh Greeny," kata dia.

Selain warga, lingkungan pun ikut merasakan manfaat dari aplikasi Greeny ini karena ikut membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah yang sudah dicanangkan dalam program ‘Buruan SAE’ dan ‘Kang Pissman’ di Kota Bandung.

Produksi sampah

Menurut data dari Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, setiap warga Kota Bandung menghasilkan sampah 0,6 kg atau total volume mencapai angka 1,600 ton sampah per hari, namun ironisnya hanya 1,200 ton sampah per hari yang mampu dikelola.

Dari jumlah sampah tersebut di mana 30 persen diantara nya merupakan jenis sampah non-organik dan 10 persen lainnya merupakan sampah plastik.

Berbagai program ditempuh oleh Pemerintah Kota Bandung guna memperbaiki pengelolaan sampah dan peduli lingkungan di tingkat warga seperti ‘Buruan SAE’ dan ‘Kang Pisman’.

Di kelurahan Sadang Serang misalnya, sebanyak 7 RW di kelurahan Sadang Serang sudah secara aktif menjalankan program tersebut dibawah koordinasi langsung Lurah Sadang Serang, Hasan Arifin.

Harapannya program ini bisa diikuti oleh RW lainnya yang ada di lingkungan Kelurahan Sadang Serang.

Lurah Sadang Serang, Hasan Arifin mengatakan program ini cukup baik jika dilakukan secara aktif dan berkesinambungan oleh seluruh warga, RT/RW hingga tingkat Kelurahan serta Kecamatan.

"Hanya saja jika program pengelolaan sampah ini bisa dilakukan lebih efektif, efisien, dan menguntungkan untuk warga tentu akan jauh lebih menarik," kata diam

Melihat kondisi ini, potensi penggunaan teknologi yang sudah semakin dilirik oleh masyarakat demi memudahkan berbagai kegiatan rasanya sudah harus dilakukan juga untuk pengolahan sampah agar lebih efektif, efisien, praktis serta menguntungkan warga di lingkungan Kelurahan Sadang Serang, tambah Hasan Arifin.

Untuk itu tercipta lah aplikasi bernama "Greeny" di lingkungan Sadang Serang.

Tujuannya adalah untuk pengelolaan sampah non-organik dengan tujuan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui teknologi informasi dan komunikasi serta pemanfaatan jasa layanan perbankan dengan program kebersihan sampah non-organik.

Baca juga: Wali Kota Bandung ajak hargai pahlawan dengan cara aktif kurangi sampah

Baca juga: Satgas Sektor 6 Citarum Harum antisipasi sampah kiriman saat hujan

Baca juga: DLHK Kota Bandung temukan banyak batu ketimbang sampah pascademo

Baca juga: Layanan GoFood pakai tas khusus antar makanan demi kurangi sampah plastik

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021