Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat membentuk tim khusus untuk menilai kelaikan pelaku usaha mendapatkan bantuan mesin industri dalam rangka mendorong perekonomian masyarakat agar tetap tumbuh di tengah wabah COVID-19.

"Setelah ada usulan  maka kita membentuk tim, nah tim ini ditujukan untuk menilai kelaikan, kan bahaya kalau tidak layak," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Kamis.

Ia menuturkan Pemkab Garut memiliki program untuk membantu usaha di sektor perindustrian yang selama ini terdampak buruk akibat wabah COVID-19.

Pemkab Garut melalui Disperindag ESDM Garut memberikan hibah berupa mesin yang dibutuhkan pelaku usaha seperti mesin untuk produksi kopi maupun jenis usaha lainnya yang dibutuhkan pelaku usaha.

Program hibah mesin itu sudah terealisasikan pada 2020 dengan total anggaran mencapai Rp1,5 miliar yang diserahkan kepada kelompok usaha hasil penilaian tim dari dinas. "Di tahun 2020 itu hampir Rp1,5 miliar, itu sudah diserahkan Bupati," katanya.

Ia menyampaikan prosedur untuk mendapatkan hibah dari pemerintah itu bisa ditempuh dengan melakukan usulan langsung dari masyarakat, aspirasi, dan hasil penilaian dinas.

Setelah ada usulan itu, kata dia, maka tim akan bergerak ke lapangan untuk memeriksa dan menanyakan langsung kebutuhan mesin yang diinginkannya, setelah itu diusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah Garut untuk dianggarkan.

"Kalau calon penerima dan calon lokasi sudah ada, jelas, kita akan bertanya, mesin apa yang dibutuhkan, seperti apa mesinnya, baru kita akan menganggarkan, jadi tidak tiba-tiba menganggarkan dan membantu," katanya.

Ia menegaskan pemberian hibah mesin industri itu diberikan untuk kelompok, bukan perseorangan agar bisa digunakan oleh semua orang yang tergabung dalam kelompok tersebut.

Pemkab Garut, lanjut dia, tidak bisa mengakomodasi semua kelompok usaha yang membutuhkan mesin karena keterbatasan anggaran, sehingga dilakukan penilaian agar tepat sasaran dan layak mendapatkan program itu.

"Karena memang berbagai keterbatasan itu sehingga tidak semua mampu kita bantu sebetulnya, tapi yang kita bantu itu bukan perorangan, tapi per kelompok, harus kelompok, sebab kalau kelompok itu kan bisa untuk semua, kalau perseorangan ya dinikmati oleh sendiri," katanya.

Baca juga: Kemenkop dorong potensi pertumbuhan ekonomi dari kalangan kaum perempuan

Baca juga: Garut dorong sektor pangan untuk tumbuhkan ekonomi di tengah pandemi

Baca juga: Koperasi Digital dorong pertumbuhan ekonomi Garut melalui koperasi digital

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021