Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Cianjur, bertambah menjadi 13 orang dalam kurun waktu satu bulan terakhir, seiring dengan angka penularan yang mengalami peningkatan, karena pola hidup sehat dan penerapan protokol kesehatan yang belum maksimal diterapkan warga.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, pekan pertama Januari, jumlah pasien yang terpapar COVID-19 di Cianjur, sebanyak 1.478 orang. Sebagian besar menjalani isolasi di rumah sakit, vila dan wisma kesehatan.
"Setelah tahun baru, meski tidak mengalami peningkatan yang cukup tinggi, namun angka penularan masih tetap ada, sehingga kami menggencarkan tes cepat antigen di sejumlah 'check point' guna memutus rantai penyebaran terutama di obyek wisata yang tingkat kunjungannya tinggi," katanya.
Sedangkan tingkat kesembuhan, tutur dia, hingga saat ini masih rendah di angka 50 persen, dimana dari 1.478 orang pasien positif, baru 710 yang dinyatakan sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula. Sebagian besar mereka yang masih menjalani isolasi tenaga medis yang berhadap langsung dengan pasien positif.
Jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 ungkap dia, beberapa orang di antaranya memiliki KTP luar Cianjur, namun proses penanganan hingga pemakaman di dilakukan di Cianjur. Hingga saat ini, tercatat 13 orang meninggal dunia karena positif COVID-19.
"Di akhir tahun jumlahnya masih 9 orang, namun diawal tahun bertambah empat orang pasien meninggal karena COVID-19, sehingga proses pemakaman dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19," katanya.
Masih rendahnya tingkat kesadaran warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari, diduga penyebab masih tingginya penularan yang terjadi secara sporadis di hampir seluruh wilayah di Cianjur.
Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan saat beraktifitas di luar rumah, serta meminta gugus tugas untuk lebih meningkatkan pemeriksaan dan razia masker di berbagai wilayah agar kepedulian warga dalam menerapkan protokol kesehatan lebih meningkat.
"Menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, harus menjadi kewajiban bagi warga agar dapat terhindar dari virus berbahaya. Bahkan warga harus saling mengingatkan agar lingkungan mereka tetap aman dan terjaga dari virus Corona," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, pekan pertama Januari, jumlah pasien yang terpapar COVID-19 di Cianjur, sebanyak 1.478 orang. Sebagian besar menjalani isolasi di rumah sakit, vila dan wisma kesehatan.
"Setelah tahun baru, meski tidak mengalami peningkatan yang cukup tinggi, namun angka penularan masih tetap ada, sehingga kami menggencarkan tes cepat antigen di sejumlah 'check point' guna memutus rantai penyebaran terutama di obyek wisata yang tingkat kunjungannya tinggi," katanya.
Sedangkan tingkat kesembuhan, tutur dia, hingga saat ini masih rendah di angka 50 persen, dimana dari 1.478 orang pasien positif, baru 710 yang dinyatakan sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula. Sebagian besar mereka yang masih menjalani isolasi tenaga medis yang berhadap langsung dengan pasien positif.
Jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 ungkap dia, beberapa orang di antaranya memiliki KTP luar Cianjur, namun proses penanganan hingga pemakaman di dilakukan di Cianjur. Hingga saat ini, tercatat 13 orang meninggal dunia karena positif COVID-19.
"Di akhir tahun jumlahnya masih 9 orang, namun diawal tahun bertambah empat orang pasien meninggal karena COVID-19, sehingga proses pemakaman dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19," katanya.
Masih rendahnya tingkat kesadaran warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari, diduga penyebab masih tingginya penularan yang terjadi secara sporadis di hampir seluruh wilayah di Cianjur.
Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan saat beraktifitas di luar rumah, serta meminta gugus tugas untuk lebih meningkatkan pemeriksaan dan razia masker di berbagai wilayah agar kepedulian warga dalam menerapkan protokol kesehatan lebih meningkat.
"Menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, harus menjadi kewajiban bagi warga agar dapat terhindar dari virus berbahaya. Bahkan warga harus saling mengingatkan agar lingkungan mereka tetap aman dan terjaga dari virus Corona," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021