Selama dua hari ke depan atau hingga Kamis (10/12) wilayah Cirebon, Jawa Barat, diprakirakan akan dilanda angin kencang dengan kecepatan maksimal mencapai 59 kilometer per jam, kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn.
"Mulai hari ini Selasa (8/12) sampai dengan Kamis (10/12) wilayah Cirebon berpotensi diterjang angin kencang," kata Faiz di Majalengka, Selasa.
Faiz mengatakan peningkatan kondisi kecepatan angin di wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan terjadi mulai Selasa (8/12) hingga beberapa hari ke depan.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah selatan pulau Jawa dan Utara ekuator Indonesia.
Dia menjelaskan terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah Selatan Pulau Jawa mencapai 993 Hecto Pascal (hPa).
"Sedangkan di wilayah utara ekuator Indonesia mulai terbentuk pusat tekanan tinggi yaitu 1.030 hPa. Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin," katanya.
Dia menambahkan untuk kecepatan angin di wilayah Cirebon dari tanggal 8 sampai 10 Desember 2020, bisa mencapai maksimal 59 kilometer per jam.
Untuk itu kata Faiz, pihaknya mengimbau kepada warga agar tetap waspada, karena kecepatan angin itu bisa saja menumbangkan pohon atau lainnya.
"Masyarakat diimbau agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap dampak secara langsung maupun tidak langsung yang dapat ditimbulkan seperti pohon tumbang, baliho roboh serta tinggi gelombang di perairan Cirebon dan Indramayu bisa mencapai maksimum 2,5 meter," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan kecepatan angin di wilayah Cirebon 56 km/jam
Baca juga: BMKG ingatkan Cirebon potensi alami cuaca ekstrem dan waspadai bencana
Baca juga: Sebagian wilayah Cirebon memasuki musim pancaroba
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Mulai hari ini Selasa (8/12) sampai dengan Kamis (10/12) wilayah Cirebon berpotensi diterjang angin kencang," kata Faiz di Majalengka, Selasa.
Faiz mengatakan peningkatan kondisi kecepatan angin di wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan terjadi mulai Selasa (8/12) hingga beberapa hari ke depan.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah selatan pulau Jawa dan Utara ekuator Indonesia.
Dia menjelaskan terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah Selatan Pulau Jawa mencapai 993 Hecto Pascal (hPa).
"Sedangkan di wilayah utara ekuator Indonesia mulai terbentuk pusat tekanan tinggi yaitu 1.030 hPa. Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin," katanya.
Dia menambahkan untuk kecepatan angin di wilayah Cirebon dari tanggal 8 sampai 10 Desember 2020, bisa mencapai maksimal 59 kilometer per jam.
Untuk itu kata Faiz, pihaknya mengimbau kepada warga agar tetap waspada, karena kecepatan angin itu bisa saja menumbangkan pohon atau lainnya.
"Masyarakat diimbau agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap dampak secara langsung maupun tidak langsung yang dapat ditimbulkan seperti pohon tumbang, baliho roboh serta tinggi gelombang di perairan Cirebon dan Indramayu bisa mencapai maksimum 2,5 meter," katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan kecepatan angin di wilayah Cirebon 56 km/jam
Baca juga: BMKG ingatkan Cirebon potensi alami cuaca ekstrem dan waspadai bencana
Baca juga: Sebagian wilayah Cirebon memasuki musim pancaroba
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020