Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan menyebutkan seluas 56 ribuan dari 320 ribu hektare lahan hutan di daerah setempat dalam kondisi kritis sehingga perlu dilakukan penanaman pohon untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir maupun longsor saat musim hujan.

Bupati Garut saat acara penanaman sejuta pohon bersama Perum Perhutani di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jumat menyampaikan kondisi hutan di Garut dianggap kritis sehingga membutuhkan perhatian dari semua pihak lembaga pemerintah maupun swasta dan masyarakat untuk merehabilitasinya dengan melakukan penanaman pohon di kawasan kritis itu.

Selama ini lahan kritis itu, kata dia, tidak hanya berada di areal milik Perhutani, tetapi ada juga di lahan milik warga seperti di kawasan wisata Darajat, Kecamatan Pasirwangi yang saat ini kondisinya kritis.

"Tapi bukan di Perhutani saja di tanah masyarakat juga kritis, kritis dalam arti tanah miring tidak ada tanaman seperti di Darajat, itu kan kritis," kata Bupati.

Upaya mengatasi lahan kritis itu, kata dia, dilakukan dengan gerakan menanam pohon secara besar-besaran melibatkan semua pemangku kebijakan salah satunya dari Perhutani.

Bupati menargetkan gerakan tanam pohon sampai 1,2 juta disebar seluruh lokasi yang menjadi kawasan lahan kritis atau kondisinya minim tanaman keras.

"Kita optimalkan menanam sampai Maret (2021) selesai, kita akan tanam 1,2 juta pohon, kita gotong royong," katanya.

Administratur Perhutani KPH Garut Nugraha menambahkan Perhutani telah melakukan gerakan menanam pohon di kawasan hutan untuk menjaga kondisi hutan agar terjaga baik dan memberikan manfaat untuk kehidupan manusia.

Perhutani, lanjut dia, sampai saat ini pada program penanaman pohon tahun 2020 sudah mencapai satu juta pohon, tahun sebelumnya mencapai dua juta pohon tersebar di berbagai tempat di Garut.

"Kita lakukan gerakan menanam pohon satu juta di hutan dan luar hutan, sekarang sudah lewat satu juta," kata Nugraha.

Ia menyampaikan gerakan penanaman pohon di kawasan hutan Kecamatan Cihurip merupakan salah satu tindak lanjut dari adanya bencana banjir bandang yang menerjang wilayah selatan Garut.

Bencana alam di wilayah itu, kata dia, sebagai peringatan agar semua pemangku kebijakan, termasuk masyarakat untuk lebih sadar pentingnya menjaga hutan agar tidak rusak.

"Itu (banjir) bentuk peringatan, kepada seluruh masyarakat Garut harus sadar lingkungan," katanya.

Baca juga: 31.533,40 HEKTARE LAHAN KRITIS DI GARUT

Baca juga: Satu juta pohon ditanam di lahan kritis sepanjang DAS Citarum

Baca juga: Pemulihan lahan kritis di DAS Citarum butuh 24 juta bibit pohon
   

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020