Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menerjunkan tim medis untuk melakukan tes usap terhadap karyawan di tempat wisata dan hotel dalam rangka menelusuri penyebaran wabah COVID-19 usai libur panjang yang terjadi lonjakan pengunjung ke sejumlah destinasi wisata di Garut.
"Kami akan mengecek siapa petugas-petugas hotel yang suhu tubuhnya panas dingin (demam), nanti akan di-'swab'," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan wabah COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Garut, terbukti kasus terkonfirmasi positif terus ditemukan, sehingga perlu kewaspadaan untuk mencegahnya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pemkab Garut, lanjut dia, terus menelusuri penyebaran wabah COVID-19 dengan melakukan tes usap terhadap orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif.
Termasuk pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan hotel dan tempat wisata di Garut, kata dia, diprioritaskan bagi mereka yang mengeluhkan sakit atau menunjukan gejala usai libur hari nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad.
"Sekarang kami mau 'mobile' (lakukan pemeriksaan bergerak), yang tidak bergejala tak akan di'swab', tapi khusus ke yang bergejala," katanya.
Ia menyampaikan selama ini kawasan wisata dan hotel sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti wajib memakai masker, cek suhu tubuh, rajin cuci tangan, dan mengatur jarak untuk menghindari penularan wabah COVID-19.
Namun untuk mengetahui ada atau tidaknya penularan di tempat wisata dan hotel, kata Bupati, perlu dilakukan pemeriksaan dengan cara tes usap terhadap wisatawan maupun karyawannya.
"Untuk mengetahui dampaknya kita lihat satu dua hari ke depan," kata Bupati.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan menambahkan pengunjung saat musim libur panjang cukup ramai atau terjadi peningkatan dibandingkan hari libur akhir pekan biasanya.
Namun banyaknya wisatawan ke Garut itu, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegah penularan COVID-19 di tempat wisata maupun hotel.
Bahkan, lanjut dia, petugas dari gugus tugas melakukan tes usap secara acak terhadap wisatawan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kita melakukan 'swab test' terhadap sampel acak di tempat wisata, harapannya untuk mengetahui ada atau tidaknya penyebaran virus," kata Budi.
Ia menyampaikan, selama libur panjang, tim gugus tugas dibantu TNI dan Polri melakukan patroli untuk mengingatkan dan memberi peringatan kepada wisatawan agar menerapkan protokol kesehatan.
"Area wisata dijaga ketat oleh TNI dan Polri untuk penerapan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Garut siapkan 16 ambulans lengkap peralatan untuk penanganan COVID-19 di Puskesmas
Baca juga: Wabup Garut: Tak ada kasus baru COVID-19 dari klaster pesantren
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami akan mengecek siapa petugas-petugas hotel yang suhu tubuhnya panas dingin (demam), nanti akan di-'swab'," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan wabah COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Garut, terbukti kasus terkonfirmasi positif terus ditemukan, sehingga perlu kewaspadaan untuk mencegahnya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pemkab Garut, lanjut dia, terus menelusuri penyebaran wabah COVID-19 dengan melakukan tes usap terhadap orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif.
Termasuk pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan hotel dan tempat wisata di Garut, kata dia, diprioritaskan bagi mereka yang mengeluhkan sakit atau menunjukan gejala usai libur hari nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad.
"Sekarang kami mau 'mobile' (lakukan pemeriksaan bergerak), yang tidak bergejala tak akan di'swab', tapi khusus ke yang bergejala," katanya.
Ia menyampaikan selama ini kawasan wisata dan hotel sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti wajib memakai masker, cek suhu tubuh, rajin cuci tangan, dan mengatur jarak untuk menghindari penularan wabah COVID-19.
Namun untuk mengetahui ada atau tidaknya penularan di tempat wisata dan hotel, kata Bupati, perlu dilakukan pemeriksaan dengan cara tes usap terhadap wisatawan maupun karyawannya.
"Untuk mengetahui dampaknya kita lihat satu dua hari ke depan," kata Bupati.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan menambahkan pengunjung saat musim libur panjang cukup ramai atau terjadi peningkatan dibandingkan hari libur akhir pekan biasanya.
Namun banyaknya wisatawan ke Garut itu, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegah penularan COVID-19 di tempat wisata maupun hotel.
Bahkan, lanjut dia, petugas dari gugus tugas melakukan tes usap secara acak terhadap wisatawan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kita melakukan 'swab test' terhadap sampel acak di tempat wisata, harapannya untuk mengetahui ada atau tidaknya penyebaran virus," kata Budi.
Ia menyampaikan, selama libur panjang, tim gugus tugas dibantu TNI dan Polri melakukan patroli untuk mengingatkan dan memberi peringatan kepada wisatawan agar menerapkan protokol kesehatan.
"Area wisata dijaga ketat oleh TNI dan Polri untuk penerapan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Garut siapkan 16 ambulans lengkap peralatan untuk penanganan COVID-19 di Puskesmas
Baca juga: Wabup Garut: Tak ada kasus baru COVID-19 dari klaster pesantren
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020