Hasil pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bencana puting beliung yang menerjang Kecamatan Kabandungan mengakibatkan 61 rumah rusak.

"Tidak ada korban jiwa pada bencana yang terjadi di beberapa titik di Kecamatan Kabandungan tersebut," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Jumat.

Adapun rincian dari 61 rumah yang rusak tersebut yakni tiga unit rusak berat, tiga rusak sedang dan 55 unit rusak ringan. Tidak hanya rumah, fasilitas umum seperti masjid dan dua unit sekolah rusak, tapi untuk kategori kerusakannya masih dalam pendataan.

Menurutnya, dampak dari bencana puting beliung tersebut sebanyak 13 jiwa dari tiga kepala keluarga mengungsi ke rumah sanak saudaranya karena rumahnya tidak bisa dihuni lagi sebab mengalami rusak berat.

Dia melanjutkan, dari hasil pendataan bencana puting beliung tersebut terjadi Desa Tugu dengan empat kampung yang terdampak yakni Kampung Tugu, Cicadas, Kaladi I dan Kaladi II. Dengan demikian jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 61 KK atau 220 jiwa.

"Untuk nilai kerugian akibat bencana puting beliung masih dalam tahap perhitungan, tapi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kemudian untuk bantuan darurat sudah kami salurkan kepada warga yang terdampak," tambahnya.

Daeng mengatakan hingga saat ini petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan sertai instansi terkait yang dibantu masyarakat masih membersihkan sisa-sisa puing bangunan yang rusak. Selain itu, mengevakuasi barang-barang milik korban yang rumahnya rusak berat untuk diamankan khawatir ada oknum yang memanfaatkan momen bencana.

Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau fenomena La Nina yang sedang melanda saat ini bisa memicu terjadinya bencana alam akibat curah hujan yang tinggi seperti tanah longsor yang sudah terjadi beberapa hari lalu, banjir dan puting beliung seperti yang terjadi sekarang.

Maka dari itu, warga untuk selalu waspada apalagi yang tinggal di daerah rawan bencana agar mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman jika turun hujan deras dan ada tanda-tanda akan terjadinya bencana.

Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kabupaten Sukabumi bertambah

Baca juga: Petugas tegur pelaku usaha di Sukabumi tidak terapkan protokol kesehatan
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020