Tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencapai 91 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif corona.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi mencatat 81 pasien dinyatakan sembuh Selasa ini disertai penambahan 19 kasus positif baru.
"Alhamdulillah semakin terkendali dan persentase ini menjadi yang tertinggi selama pandemi namun kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Selasa.
Dari total 3.510 kasus positif selama pandemi, 3.155 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh sedangkan 50 orang meninggal dunia. Sementara 162 pasien COVID-19 kini tengah dirawat di rumah sakit dan 143 orang lainnya melakukan isolasi secara mandiri.
"Kalau dipersentasikan, angka kesembuhan 91 persen, meninggal satu persen, empat persen dirawat di rumah sakit, dan empat persen sisanya isolasi mandiri. Itu data hingga hari ini," katanya.
Dia mengaku penanganan COVID-19 akan terus dioptimalkan melalui sejumlah upaya masif mulai dari mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga upaya kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Tes usap terus kita intensifkan untuk mendeteksi penyebaran virus jadi jangan kaget kalau statistik angka kesembuhan yang tinggi juga disertai penambahan kasus karena semua sektor kita jajaki mulai dari lingkungan permukiman, kawasan industri, perkantoran, hingga aktivitas sosial kemasyarakatan," ungkapnya.
Alamsyah mengatakan tim gugus tugas juga tengah fokus menangani penyembuhan pasien COVID-19 klaster industri terutama di PT Epson Indonesia sebagai upaya keluar dari zona merah.
Dari total 1.382 kasus positif di PT Epson Indonesia, pihaknya mengklaim tingkat kesembuhannya saat ini hampir mendekati 50 persen.
"Klaster industri memang menjadi penyumbang mayoritas kasus di kita sehingga kita masih sulit keluar dari zona merah. Ini yang terus kita upayakan dan saat ini sudah 529 lebih yang sembuh dari klaster PT Epson, itu data tiga hari lalu, sudah mendekati 50 persen," ucapnya.
Alamsyah mengingatkan kelonggaran aktivitas masyarakat di masa transisi ini bukan berarti dapat leluasa menjalani aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, penyanitasi, dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak.
"Kembali kami ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir. Tetap ikuti anjuran pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata dia.
Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan mengatakan peran Masyarakat Nyang Jaga Kampung (Mang Jaka) dalam mencegah penyebaran virus corona terus diintensifkan melalui sosialisasi dan edukasi serta pengawasan penerapan disiplin protokol kesehatan.
"Mang Jaka sektor pariwisata misalnya, setiap hari mengunjungi sektor usaha ekonomi untuk memastikan protokol kesehatan secara ketat. Pemkab Bekasi juga menyiagakan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur, rumah sakit dengan ruang isolasi memadai, hotel khusus pasien OTG, juga laboratorium kesehatan dengan kapasitas 100 spesimen lebih perhari yang mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu cepat," kata Kapolres Metro Bekasi itu.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Kabupaten Bekasi capai 77 persen
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tinggal 10 orang
Baca juga: 17 pegawai Pemkab Bekasi dinyatakan sudah negatif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi mencatat 81 pasien dinyatakan sembuh Selasa ini disertai penambahan 19 kasus positif baru.
"Alhamdulillah semakin terkendali dan persentase ini menjadi yang tertinggi selama pandemi namun kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Selasa.
Dari total 3.510 kasus positif selama pandemi, 3.155 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh sedangkan 50 orang meninggal dunia. Sementara 162 pasien COVID-19 kini tengah dirawat di rumah sakit dan 143 orang lainnya melakukan isolasi secara mandiri.
"Kalau dipersentasikan, angka kesembuhan 91 persen, meninggal satu persen, empat persen dirawat di rumah sakit, dan empat persen sisanya isolasi mandiri. Itu data hingga hari ini," katanya.
Dia mengaku penanganan COVID-19 akan terus dioptimalkan melalui sejumlah upaya masif mulai dari mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga upaya kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Tes usap terus kita intensifkan untuk mendeteksi penyebaran virus jadi jangan kaget kalau statistik angka kesembuhan yang tinggi juga disertai penambahan kasus karena semua sektor kita jajaki mulai dari lingkungan permukiman, kawasan industri, perkantoran, hingga aktivitas sosial kemasyarakatan," ungkapnya.
Alamsyah mengatakan tim gugus tugas juga tengah fokus menangani penyembuhan pasien COVID-19 klaster industri terutama di PT Epson Indonesia sebagai upaya keluar dari zona merah.
Dari total 1.382 kasus positif di PT Epson Indonesia, pihaknya mengklaim tingkat kesembuhannya saat ini hampir mendekati 50 persen.
"Klaster industri memang menjadi penyumbang mayoritas kasus di kita sehingga kita masih sulit keluar dari zona merah. Ini yang terus kita upayakan dan saat ini sudah 529 lebih yang sembuh dari klaster PT Epson, itu data tiga hari lalu, sudah mendekati 50 persen," ucapnya.
Alamsyah mengingatkan kelonggaran aktivitas masyarakat di masa transisi ini bukan berarti dapat leluasa menjalani aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, penyanitasi, dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak.
"Kembali kami ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir. Tetap ikuti anjuran pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata dia.
Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan mengatakan peran Masyarakat Nyang Jaga Kampung (Mang Jaka) dalam mencegah penyebaran virus corona terus diintensifkan melalui sosialisasi dan edukasi serta pengawasan penerapan disiplin protokol kesehatan.
"Mang Jaka sektor pariwisata misalnya, setiap hari mengunjungi sektor usaha ekonomi untuk memastikan protokol kesehatan secara ketat. Pemkab Bekasi juga menyiagakan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur, rumah sakit dengan ruang isolasi memadai, hotel khusus pasien OTG, juga laboratorium kesehatan dengan kapasitas 100 spesimen lebih perhari yang mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu cepat," kata Kapolres Metro Bekasi itu.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Kabupaten Bekasi capai 77 persen
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tinggal 10 orang
Baca juga: 17 pegawai Pemkab Bekasi dinyatakan sudah negatif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020