Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan dana dari pos darurat untuk membangun kembali dua jembatan gantung yang putus dan satu jembatan permanen yang rusak akibat dihantam banjir di Kecamatan Leles.,
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Cianjur, Ahmad Rifai, saat dihubungi Selasa, mengatakan jembatan gantung yang rusak berat dan putus merupakan akses penghubung utama di Desa Karyamukti dan Desa Pusakasari dengan panjang jembatan 70 meter.
"Aktivitas warga di dua desa tersebut terhambat, sehingga perlu prioritas untuk segera dibangun kembali jembatan gantung yang setiap harinya banyak dilalui warga untuk berbagai aktivitas mulai dari pendidikan hingga perekonomian karena menggunakan jalan utama jauh dan lama," katanya.
Pihaknya akan memprioritaskan pembangunan kembali kedua jembatan gantung tersebut dalam waktu dekat dengan menggunakan dana dari program kedaruratan. Tidak hanya jembatan gantung pihaknya akan koordinasi dengan dinas terkait agar pembangunan jembatan permanen yang rusak masuk dalam prioritas.
"Kami akan koordinasi agar pembangunan dapat dilakukan dalam waktu dekat karena ini merupakan jantung aktifitas terutama perekonomian warga di dua desa," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Cianjur Dodi Permadi, mengatakan akibat banjir bandang yang terjadi di tiga kecamatan di selatan Cianjur, pihaknya menerima laporan rusaknya jembatan permanen yang membetang di Kecamatan Leles, meskipun kategori kerusakan sedang.
"Laporan dan hasil pantauan kami, pembatas jembatan ambrol dan landasan jembatan tergerus, sehingga cukup membahayakan saat dilalui kendaraan. Kami akan segera memperbaiki kerusakan jembatan tersebut dan beberapa rusa jalan yang rusak akibat longsor pun akan diperbaiki," katanya.
Baca juga: PMI periksa kesehatan penyintas banjir Cianjur "door to door"
Baca juga: Korban banjir dan longsor dapat bantuan DPRD Cianjur
Baca juga: Pemkab melalui Perumdam pasok air bersih korban banjir Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Cianjur, Ahmad Rifai, saat dihubungi Selasa, mengatakan jembatan gantung yang rusak berat dan putus merupakan akses penghubung utama di Desa Karyamukti dan Desa Pusakasari dengan panjang jembatan 70 meter.
"Aktivitas warga di dua desa tersebut terhambat, sehingga perlu prioritas untuk segera dibangun kembali jembatan gantung yang setiap harinya banyak dilalui warga untuk berbagai aktivitas mulai dari pendidikan hingga perekonomian karena menggunakan jalan utama jauh dan lama," katanya.
Pihaknya akan memprioritaskan pembangunan kembali kedua jembatan gantung tersebut dalam waktu dekat dengan menggunakan dana dari program kedaruratan. Tidak hanya jembatan gantung pihaknya akan koordinasi dengan dinas terkait agar pembangunan jembatan permanen yang rusak masuk dalam prioritas.
"Kami akan koordinasi agar pembangunan dapat dilakukan dalam waktu dekat karena ini merupakan jantung aktifitas terutama perekonomian warga di dua desa," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Cianjur Dodi Permadi, mengatakan akibat banjir bandang yang terjadi di tiga kecamatan di selatan Cianjur, pihaknya menerima laporan rusaknya jembatan permanen yang membetang di Kecamatan Leles, meskipun kategori kerusakan sedang.
"Laporan dan hasil pantauan kami, pembatas jembatan ambrol dan landasan jembatan tergerus, sehingga cukup membahayakan saat dilalui kendaraan. Kami akan segera memperbaiki kerusakan jembatan tersebut dan beberapa rusa jalan yang rusak akibat longsor pun akan diperbaiki," katanya.
Baca juga: PMI periksa kesehatan penyintas banjir Cianjur "door to door"
Baca juga: Korban banjir dan longsor dapat bantuan DPRD Cianjur
Baca juga: Pemkab melalui Perumdam pasok air bersih korban banjir Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020