Petugas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut memeriksa kondisi kesehatan dengan cara tes usap terhadap warga di enam kecamatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang daerahnya diberlakukan isolasi atau pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) karena ada penularan di daerah itu.

"Dilakukan tracking dan tracing kepada warga yang kontak erat saja, lalu di lakukan tes usap (swab test," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Ahad.

Ia menuturkan enam kecamatan itu adalah Kecamatan Sukawening, Karangpawitan, Bayongbong, Cikajang, Wanaraja, dan Garut Kota yang diberlakukan PSBM untuk memutus penularan wabah COVID-19 di daerah itu.

Tercatat 1.400 kepala keluarga yang menjalani PSBM, beberapa warga yang kontak fisik dengan pasien positif COVID-19 wajib melakukan tes usap untuk mendeteksi penularan virus tersebut.

Selain itu, petugas gugus tugas melakukan sterilisasi dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh lingkungan warga yang daerahnya diberlakukan PSBM.

"Ya, dilakukan sterilisasi di tempat yang kena COVID-19 kemarin oleh petugas Disdamkar," kata Yeni.

Baca juga: Sejumlah lokasi di Garut diisolasi cegah penyebaran COVID-19

Ia menambahkan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah yakni seluruh warga di kawasan PSBM mendapatkan bantuan jatah hidup untuk kebutuhan di rumah selama 10 hari.

"Untuk enam kecamatan yang di PSBM ada 1.400 kepala keluarga yang akan diberikan jadup (jatah hidup) selama masa PSBM, selama 10 hari," katanya.

Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan bersama kader partainya turun ke lapangan untuk membantu pemerintah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok masyarakat, hand sanitizer, dan masker.

Bantuan itu, kata dia, disalurkan untuk warga Kampung Kostarea, Desa Mekarluyu, Kecamatan Sukawening yang ditemukan cukup banyak kasus positif COVID-19.

Yudha mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga pemerintah maupun swasta untuk gotong royong menangani wabah dan membantu meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak wabah COVID-19.

"Saatnya memeras keringat bersama saling membantu, saling menguatkan, gotong royong lawan COVID-19," kata Yudha yang menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Garut itu.

Baca juga: Pemkab Garut siapkan lokasi pemakaman umum untuk jenazah positif COVID-19

Di tempat lain, warga Perumahan Bumaras, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, secara gotong royong melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungannya serta mewajibkan seluruh warga memakai masker saat beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Mudah-mudahan dalam upaya ini, COVID-19 di Bumaras tidak ada. Garut sekarang ini kondisinya darurat. Dengan kampanye masker ini, Bumaras jauh dari kondisi corona," kata Rudi perwakilan gerakan warga cegah COVID-19 di Perumahan Bumaras.*

Baca juga: Bupati tetapkan Garut darurat COVID-19 setelah peningkatan kasus positif

Baca juga: 416 sukarelawan sosialisasikan bahaya COVID-19 ke daerah kumuh dan pelosok Garut

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020