Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama perbankan berusaha mendorong kredit usaha rakyat (KUR) bisa terserap besar oleh petani sesuai target untuk membantu sektor pertanian lebih produktif.
"Kami dengan pihak perbankan secara jemput bola melakukan percepatan dengan mencari nasabah agar alokasi KUR tersebut bisa terserap," kata Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dudung Sumirat kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut dengan perbankan yang memiliki program KUR berupaya KUR yang sudah dianggarkan oleh pemerintah dapat terserap secara maksimal oleh masyarakat petani.
Ia mengungkapkan dana KUR untuk modal sektor pertanian ditargetkan bisa terserap sebesar Rp48 miliar, namun baru terealisasi Rp13 miliar, sehingga masih ada sisa yang bisa diserap untuk modal pertanian sebesar Rp35 miliar.
Ia menyampaikan upaya yang sedang dilakukan pemerintah bersama perbankan saat ini yakni mengumpulkan para petani yang membutuhkan dana untuk biaya operasional bertani.
Program KUR itu, kata dia, dapat dialokasikan untuk petani padi dan palawija dengan besaran pinjaman awal sebesar Rp11 juta untuk petani padi dan Rp7 juta untuk petani tanaman palawija.
"Untuk tanaman palawija disesuaikan juga dengan luas lahan, dengan bunga sangat rendah yaitu 0,6 persen per bulan," katanya.
Terkait cara mendapatkan pinjaman modal itu, kata Dudung, cukup mudah, petani sebagai pemohon pinjaman hanya menyiapkan KTP, mengisi administrasi untuk selanjutnya akan diproses oleh perbankan.
Baca juga: Pupuk Kujang bersama petani Garut jaga ketahanan pangan
Baca juga: Dispertan Garut terjunkan tim pengendali hama ulat pada tanaman jagung
Baca juga: Menkop dan UKM siap bantu petani Garut pemilik sertifikat tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami dengan pihak perbankan secara jemput bola melakukan percepatan dengan mencari nasabah agar alokasi KUR tersebut bisa terserap," kata Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dudung Sumirat kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut dengan perbankan yang memiliki program KUR berupaya KUR yang sudah dianggarkan oleh pemerintah dapat terserap secara maksimal oleh masyarakat petani.
Ia mengungkapkan dana KUR untuk modal sektor pertanian ditargetkan bisa terserap sebesar Rp48 miliar, namun baru terealisasi Rp13 miliar, sehingga masih ada sisa yang bisa diserap untuk modal pertanian sebesar Rp35 miliar.
Ia menyampaikan upaya yang sedang dilakukan pemerintah bersama perbankan saat ini yakni mengumpulkan para petani yang membutuhkan dana untuk biaya operasional bertani.
Program KUR itu, kata dia, dapat dialokasikan untuk petani padi dan palawija dengan besaran pinjaman awal sebesar Rp11 juta untuk petani padi dan Rp7 juta untuk petani tanaman palawija.
"Untuk tanaman palawija disesuaikan juga dengan luas lahan, dengan bunga sangat rendah yaitu 0,6 persen per bulan," katanya.
Terkait cara mendapatkan pinjaman modal itu, kata Dudung, cukup mudah, petani sebagai pemohon pinjaman hanya menyiapkan KTP, mengisi administrasi untuk selanjutnya akan diproses oleh perbankan.
Baca juga: Pupuk Kujang bersama petani Garut jaga ketahanan pangan
Baca juga: Dispertan Garut terjunkan tim pengendali hama ulat pada tanaman jagung
Baca juga: Menkop dan UKM siap bantu petani Garut pemilik sertifikat tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020