PT Pupuk Kujang berkolaborasi dengan petani yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Hortikultura membangun sinergitas untuk menjaga ketahanan pangan dan menciptakan produk unggulan agar memberikan keuntungan bagi petani di tengah wabah COVID-19.
"Dalam masa pandemi ini ketersediaan pangan harus menjadi prioritas utama selain penanganan COVID-19, stok dan distribusi komoditas pertanian selama ini menjadi persoalan tersendiri," kata Plt Direktur Utama Pupuk Kujang Rita Widayati saat meninjau kawasan Agrowisata Eptilu milik petani muda binaan PT Pupuk Kujang di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, upaya mewujudkan ketahanan pangan itu salah satunya melakukan sistem mitra dengan perusahaan terkait termasuk PT Pupuk Kujang yang bergerak di bidang usaha pupuk produk Indonesia.
Ia menyampaikan, selama ini PT Pupuk Kujang sudah menjadikan Garut sebagai lokasi yang tidak hanya untuk pemasaran pupuk bersubsidi, tetapi untuk pupuk non-subsidi/ritel yang bisa diperoleh petani dengan mudah.
Pupuk yang dipasarkan secara komersial itu dirancang secara khusus sesuai dengan karakter dari jenis tanaman tertentu.
"Untuk hortikultura, kebutuhan pupuk sering masih harus didatangkan dari impor, dengan berproduksi di dalam negeri akan membantu upaya menjaga keseimbangan neraca perdagangan nasional," kata Rita.
Ia menyampaikan, PT Pupuk Kujang akan berperan melakukan pendampingan kepada petani dalam mengaplikasikan pupuk sehingga hasilnya lebih optimal dan menguntungkan.
Tim Agronomis Pupuk Kujang, lanjut dia, bersama petani melakukan perbaikan lahan menggunakan organik Excow dan pembenah tanah Bion Up untuk meningkatkan produktivitas berbagai jenis sayuran maupun buah-buahan.
"Closed-Loop agribisnis ini akan mengurai permasalahan pasokan yang muncul seperti produk melimpah dan langkanya produk pertanian, model 'closed-loop' ke depan diharapkan dapat menjadi 'success story' yang dapat menjadi referensi dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia," kata Rita.
Ketua Komite Tetap KADIN Bidang Hortikultura sekaligus Dekom PT Pupuk Kujang, Karen Tambayong menyatakan, instansi bidang pangan pangan dan pupuk memiliki peran penting dalam memecahkan permasalahan penyediaan pangan.
"Sinergitas diperlukan dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan masyarakat Indonesia, mulai dari hulu (mulai tanam) hingga pendampingan hilirnya (produk berhasil terjual)," kata Karen.
Baca juga: Bupati Garut: Produksi pangan aman di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Legislator dari Fraksi PDIP minta Pemkab Garut serius mengatasi ketahanan pangan
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Garut jual pangan murah bagi masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dalam masa pandemi ini ketersediaan pangan harus menjadi prioritas utama selain penanganan COVID-19, stok dan distribusi komoditas pertanian selama ini menjadi persoalan tersendiri," kata Plt Direktur Utama Pupuk Kujang Rita Widayati saat meninjau kawasan Agrowisata Eptilu milik petani muda binaan PT Pupuk Kujang di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, upaya mewujudkan ketahanan pangan itu salah satunya melakukan sistem mitra dengan perusahaan terkait termasuk PT Pupuk Kujang yang bergerak di bidang usaha pupuk produk Indonesia.
Ia menyampaikan, selama ini PT Pupuk Kujang sudah menjadikan Garut sebagai lokasi yang tidak hanya untuk pemasaran pupuk bersubsidi, tetapi untuk pupuk non-subsidi/ritel yang bisa diperoleh petani dengan mudah.
Pupuk yang dipasarkan secara komersial itu dirancang secara khusus sesuai dengan karakter dari jenis tanaman tertentu.
"Untuk hortikultura, kebutuhan pupuk sering masih harus didatangkan dari impor, dengan berproduksi di dalam negeri akan membantu upaya menjaga keseimbangan neraca perdagangan nasional," kata Rita.
Ia menyampaikan, PT Pupuk Kujang akan berperan melakukan pendampingan kepada petani dalam mengaplikasikan pupuk sehingga hasilnya lebih optimal dan menguntungkan.
Tim Agronomis Pupuk Kujang, lanjut dia, bersama petani melakukan perbaikan lahan menggunakan organik Excow dan pembenah tanah Bion Up untuk meningkatkan produktivitas berbagai jenis sayuran maupun buah-buahan.
"Closed-Loop agribisnis ini akan mengurai permasalahan pasokan yang muncul seperti produk melimpah dan langkanya produk pertanian, model 'closed-loop' ke depan diharapkan dapat menjadi 'success story' yang dapat menjadi referensi dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia," kata Rita.
Ketua Komite Tetap KADIN Bidang Hortikultura sekaligus Dekom PT Pupuk Kujang, Karen Tambayong menyatakan, instansi bidang pangan pangan dan pupuk memiliki peran penting dalam memecahkan permasalahan penyediaan pangan.
"Sinergitas diperlukan dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan masyarakat Indonesia, mulai dari hulu (mulai tanam) hingga pendampingan hilirnya (produk berhasil terjual)," kata Karen.
Baca juga: Bupati Garut: Produksi pangan aman di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Legislator dari Fraksi PDIP minta Pemkab Garut serius mengatasi ketahanan pangan
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Garut jual pangan murah bagi masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020