Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan produksi pangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi wabah COVID-19 bahkan masih bisa mengirim ke luar kota.
"Produksi pangan kita masih surplus," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk produksi padi pada Mei 2020 sebanyak 58.323 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat Garut sebanyak 23.040 ton.
Produksi jagung sebanyak 45.378 ton dengan kebutuhan konsumsi masyarakat 4.999 ton, namun untuk komoditas kacang kedelai di Garut produksinya sedikit sebanyak 361 ton dengan kebutuhan konsumsi masyarakat 2.174 ton atau minus 1.813 ton.
Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki banyak unggulan pertanian dengan produktivitas setiap panen cukup memuaskan seperti jagung, beras, kentang dan jenis hortikultura lainnya.
Kondisi tanah di Garut, kata dia, memiliki kualitas yang bagus, sehingga banyak jenis pertanian seperti padi maupun berbagai hortikultura tumbuh dengan baik, kecuali produksi kacang kedelai masih kurang.
"Di Garut memiliki produksi pangan yang bagus seperti jagung, beras, kentang dan hortikultura, yang tidak bagus itu kacang kedelai," katanya.
Baca juga: Garut siap kembangkan paket wisata air terjun di Cihurip
Meski produksi pangan di Garut bagus dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, kata Bupati, pihaknya tetap berupaya memperluas lahan pangan baru untuk ditanami padi maupun hortikultura.
Menurut dia, lahan yang memiliki potensi untuk peluasan lahan produktif yakni kawasan Garut bagian utara dan tengah, sedangkan kawasan selatan memiliki kendala dalam pengairan.
"Lahan produktif sudah ada pemetaannya, sekarang ini daerah Garut bagian utara dan tengah, untuk selatan itu ada masalah demografinya yang di mana sungainya ada di bawah sedangkan lahan di atas," katanya.
Baca juga: Pemuda Garut kembangkan usaha "infused water" di tengah COVID-19
Baca juga: Pasokan barang pokok untuk pasar tradisional di Garut normal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Produksi pangan kita masih surplus," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk produksi padi pada Mei 2020 sebanyak 58.323 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat Garut sebanyak 23.040 ton.
Produksi jagung sebanyak 45.378 ton dengan kebutuhan konsumsi masyarakat 4.999 ton, namun untuk komoditas kacang kedelai di Garut produksinya sedikit sebanyak 361 ton dengan kebutuhan konsumsi masyarakat 2.174 ton atau minus 1.813 ton.
Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki banyak unggulan pertanian dengan produktivitas setiap panen cukup memuaskan seperti jagung, beras, kentang dan jenis hortikultura lainnya.
Kondisi tanah di Garut, kata dia, memiliki kualitas yang bagus, sehingga banyak jenis pertanian seperti padi maupun berbagai hortikultura tumbuh dengan baik, kecuali produksi kacang kedelai masih kurang.
"Di Garut memiliki produksi pangan yang bagus seperti jagung, beras, kentang dan hortikultura, yang tidak bagus itu kacang kedelai," katanya.
Baca juga: Garut siap kembangkan paket wisata air terjun di Cihurip
Meski produksi pangan di Garut bagus dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, kata Bupati, pihaknya tetap berupaya memperluas lahan pangan baru untuk ditanami padi maupun hortikultura.
Menurut dia, lahan yang memiliki potensi untuk peluasan lahan produktif yakni kawasan Garut bagian utara dan tengah, sedangkan kawasan selatan memiliki kendala dalam pengairan.
"Lahan produktif sudah ada pemetaannya, sekarang ini daerah Garut bagian utara dan tengah, untuk selatan itu ada masalah demografinya yang di mana sungainya ada di bawah sedangkan lahan di atas," katanya.
Baca juga: Pemuda Garut kembangkan usaha "infused water" di tengah COVID-19
Baca juga: Pasokan barang pokok untuk pasar tradisional di Garut normal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020