Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan sekolah darurat pada delapan titik guna memastikan pemenuhan kebutuhan layanan pendidikan bagi anak-anak penyintas gempa di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dalam keterangan Kemensos di Jakarta pada Selasa malam, sebaran titik sekolah darurat di Kabupaten Bandung berada di SMP Muhamadiyah 3, SDN Cihawuk, SDN Cirawa 1, SMP 1 Kertasari, SDN Tarumajaya 1, SDN 1 Lembangsari, SDN 2 Cibeureum, dan SDN Halimun 1.
"Kami telah mendistribusikan sebanyak lima unit tenda sekolah darurat," kata Cepi, salah satu Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bandung.
Seperti diketahui gempa yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut juga berdampak terhadap kerusakan fasilitas publik, termasuk sekolah. Kondisi ruang kelas, termasuk SDN 2 Cibeureum, sebagian besar mengalami kerusakan pada keramik yang pecah, dinding roboh, dan puing-puingnya tampak berserakan di lantai dan menimpa meja serta kursi sekolah.
Di SDN tersebut, terdapat tiga ruang kelas yang rusak akibat gempa yaitu kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Karena itu sebanyak total 40 siswa dari tiga kelas tersebut melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda serbaguna yang disulap Kemensos menjadi sekolah darurat dan terletak di halaman sekolah.
Adanya sekolah darurat yang didirikan oleh Kemensos pada penanganan gempa di Kabupaten Bandung, kata dia, memberikan manfaat yang sangat besar bagi para siswa untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu di Garut, Kemensos melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung mendirikan Sekolah Darurat Bencana Satu Atap di Desa Barusari dan Desa Padaawas.