Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penurunan tajam tingkat kunjungan hingga 90 persen ke tempat wisata dan hotel di kawasan Puncak-Cianjur, satu hari menjelang hingga penerapan PSBB kembali diberlakukan di DKI Jakarta Senin.
"Untuk akhir pekan dan hari ini, setelah kami berkoordinasi dengan PHRI dan pengelola hotel serta tempat wisata yang ada di wilayah Cianjur, terjadi angka penurunan yang cukup tajam dari seratusan kamar pekan lalu, per hari ini hanya belasan kamar yang terisi," kata Kepala Disparpora Cianjur, Yudi Ferdinan saat dihubungi Senin.
Tingkat hunian per hari ini, ungkap dia, hanya mencapai 10 persen atau rata-rata hanya 10 sampai 15 kamar yang terisi, dibandingkan pekan lalu tingkat hunian mencapai seratusan kamar atau 100 persen yang terisi di masing-masing hotel yang banyak terdapat di kawasan Puncak-Cipanas.
Bahkan hal yang sama ungkap dia, terlihat di angka kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata di kawasan Puncak-Cipanas seperti Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara, hingga obyek wisata air terjun dan pantai di selatan Cianjur, sepi pengunjung yang satu pekan sebelumnya sempat membludak.
Ia menjelaskan, tingkat kunjungan yang baru kembali meningkat setelah sebagian besar obyek wisata di kawasan Puncak-Cianjur, kembali dibuka, membuat angka kunjungan meningkat tajam terutama ke obyek wisata bernuansa alam dan air terjun yang mencapai seribuan orang setiap harinya.
"Sebagian besar wisatawan berasal dari Jabodetabek, namun seiring diberlakukannya kembali PSBB di sejumlah wilayah tersebut, membuat angka kunjungan kembali menurun tajam karena sebagian besar wisatawan yang datang ke Cianjur berasal dari daerah yang kembali memberlakukan PSBB," katanya.
Pihaknya akan melakukan berbagai upaya termasuk promosi tempat wisata baru dengan target wisatawan lokal Cianjur, agar roda perekonomian tetap stabil dan berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari Cianjur kembali menjadi wilayah rawan penularan.
Meskipun tempat wisata dan hotel di Cianjur tetap dibuka normal, pihaknya akan berkordinasi dengan Satgas COVID-19 Cianjur, untuk menerapkan sejumlah aturan yang harus dipatuhi wisatawan asal luar daerah termasuk membawa surat bebas COVID-19.
Sementara Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja mengatakan, menjelang dan hingga diberlakukannya PSBB Jakarta dan daerah lain, membuat tingkat kunjungan hotel dan restoran di wilayah Cianjur menurun tajam hingga 90 persen, meskipun pekan sebelumnya tingkat hunian melonjak tajam.
"Untuk saat ini tamu yang datang dapat dihitung jari, kemungkinan selama PSBB di Jabodetabek dan daerah lain berjalan tingkat kunjungan akan terus menurun, meskipun kami berharap tidak sampai seperti awal pandemi," katanya.
Baca juga: Hari pertama PSBB Jakarta, jalur Puncak-Cianjur sepi
Baca juga: Pengelola wisata Cianjur diimbau perketat protokol kesehatan
Baca juga: Pemkab Cianjur siagakan satgas hingga tingkat RT terkait PSBB Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk akhir pekan dan hari ini, setelah kami berkoordinasi dengan PHRI dan pengelola hotel serta tempat wisata yang ada di wilayah Cianjur, terjadi angka penurunan yang cukup tajam dari seratusan kamar pekan lalu, per hari ini hanya belasan kamar yang terisi," kata Kepala Disparpora Cianjur, Yudi Ferdinan saat dihubungi Senin.
Tingkat hunian per hari ini, ungkap dia, hanya mencapai 10 persen atau rata-rata hanya 10 sampai 15 kamar yang terisi, dibandingkan pekan lalu tingkat hunian mencapai seratusan kamar atau 100 persen yang terisi di masing-masing hotel yang banyak terdapat di kawasan Puncak-Cipanas.
Bahkan hal yang sama ungkap dia, terlihat di angka kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata di kawasan Puncak-Cipanas seperti Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara, hingga obyek wisata air terjun dan pantai di selatan Cianjur, sepi pengunjung yang satu pekan sebelumnya sempat membludak.
Ia menjelaskan, tingkat kunjungan yang baru kembali meningkat setelah sebagian besar obyek wisata di kawasan Puncak-Cianjur, kembali dibuka, membuat angka kunjungan meningkat tajam terutama ke obyek wisata bernuansa alam dan air terjun yang mencapai seribuan orang setiap harinya.
"Sebagian besar wisatawan berasal dari Jabodetabek, namun seiring diberlakukannya kembali PSBB di sejumlah wilayah tersebut, membuat angka kunjungan kembali menurun tajam karena sebagian besar wisatawan yang datang ke Cianjur berasal dari daerah yang kembali memberlakukan PSBB," katanya.
Pihaknya akan melakukan berbagai upaya termasuk promosi tempat wisata baru dengan target wisatawan lokal Cianjur, agar roda perekonomian tetap stabil dan berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari Cianjur kembali menjadi wilayah rawan penularan.
Meskipun tempat wisata dan hotel di Cianjur tetap dibuka normal, pihaknya akan berkordinasi dengan Satgas COVID-19 Cianjur, untuk menerapkan sejumlah aturan yang harus dipatuhi wisatawan asal luar daerah termasuk membawa surat bebas COVID-19.
Sementara Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja mengatakan, menjelang dan hingga diberlakukannya PSBB Jakarta dan daerah lain, membuat tingkat kunjungan hotel dan restoran di wilayah Cianjur menurun tajam hingga 90 persen, meskipun pekan sebelumnya tingkat hunian melonjak tajam.
"Untuk saat ini tamu yang datang dapat dihitung jari, kemungkinan selama PSBB di Jabodetabek dan daerah lain berjalan tingkat kunjungan akan terus menurun, meskipun kami berharap tidak sampai seperti awal pandemi," katanya.
Baca juga: Hari pertama PSBB Jakarta, jalur Puncak-Cianjur sepi
Baca juga: Pengelola wisata Cianjur diimbau perketat protokol kesehatan
Baca juga: Pemkab Cianjur siagakan satgas hingga tingkat RT terkait PSBB Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020