Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengedukasi masyarakat agar memiliki kemampuan mengoperasikan alat pemadam dan selalu siaga mengatasi bahaya kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi di lingkungan sekitar.
"Kami mengingatkan agar masyarakat tidak panik jika terjadi kebakaran dan harus memahami prosedur untuk penanganannya," kata Kepala Bidang Pencegahan Disdamkar Garut Entang Surahman di Garut, Minggu.
Ia menuturkan jajarannya sudah beberapa kali melakukan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk selalu waspada dan cepat tanggap ketika terjadi kebakaran di lingkungannya.
Bahkan, lanjut dia, sosialisasi pencegahan dan simulasi penanganan kebakaran juga dilakukan di lingkungan kerja, seperti yang sudah dilakukan di hotel dan pusat perbelanjaan.
"Secara periodik dan berkesinambungan kami terus menggulirkan program sosialisasi kepada masyarakat umum, seperti melalui pelatihan-pelatihan bimbingan teknis maupun simulasi," katanya.
Kegiatan yang diberikan tim Disdamkar Garut terkait dengan hal tersebut, yakni tentang tata cara penanganan kebakaran tradisional dengan memanfaatkan peralatan dan sumber air. Masyarakat juga dibekali dengan edukasi prosedur tanggap darurat.
Selain itu, lanjut dia, diberi pemahaman tentang cara pengujian dan pemeriksaan sistem proteksi kebakaran serta simulasi penanganan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) maupun "fire hydrant".
"Kegiatan itu diharapkan mampu memberikan edukasi deteksi dini ketika menghadapi insiden yang berpotensi terjadinya kebakaran," katanya.
Jajaran Disdamkar Garut juga rutin memeriksa kondisi "fire hydrant" di pusat perbelanjaan dan titik keramaian masyarakat.
Seluruh titik sumber air untuk pemadaman api itu, kata dia, diperiksa tim ahli agar bisa dipastikan siap digunakan apabila terjadi kebakaran di lokasi pusat pertokoan maupun perkotaan di Garut.
"'Commissioning test fire hydrant' guna memastikan instalasi sistem kebakaran pada sebuah gedung berfungsi dengan baik," katanya.
Baca juga: Di Garut, satu pasien positif COVID-19 meninggal
Baca juga: Pemkab Garut siap benahi infrastruktur wisata air Leuwi Dalem
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami mengingatkan agar masyarakat tidak panik jika terjadi kebakaran dan harus memahami prosedur untuk penanganannya," kata Kepala Bidang Pencegahan Disdamkar Garut Entang Surahman di Garut, Minggu.
Ia menuturkan jajarannya sudah beberapa kali melakukan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk selalu waspada dan cepat tanggap ketika terjadi kebakaran di lingkungannya.
Bahkan, lanjut dia, sosialisasi pencegahan dan simulasi penanganan kebakaran juga dilakukan di lingkungan kerja, seperti yang sudah dilakukan di hotel dan pusat perbelanjaan.
"Secara periodik dan berkesinambungan kami terus menggulirkan program sosialisasi kepada masyarakat umum, seperti melalui pelatihan-pelatihan bimbingan teknis maupun simulasi," katanya.
Kegiatan yang diberikan tim Disdamkar Garut terkait dengan hal tersebut, yakni tentang tata cara penanganan kebakaran tradisional dengan memanfaatkan peralatan dan sumber air. Masyarakat juga dibekali dengan edukasi prosedur tanggap darurat.
Selain itu, lanjut dia, diberi pemahaman tentang cara pengujian dan pemeriksaan sistem proteksi kebakaran serta simulasi penanganan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) maupun "fire hydrant".
"Kegiatan itu diharapkan mampu memberikan edukasi deteksi dini ketika menghadapi insiden yang berpotensi terjadinya kebakaran," katanya.
Jajaran Disdamkar Garut juga rutin memeriksa kondisi "fire hydrant" di pusat perbelanjaan dan titik keramaian masyarakat.
Seluruh titik sumber air untuk pemadaman api itu, kata dia, diperiksa tim ahli agar bisa dipastikan siap digunakan apabila terjadi kebakaran di lokasi pusat pertokoan maupun perkotaan di Garut.
"'Commissioning test fire hydrant' guna memastikan instalasi sistem kebakaran pada sebuah gedung berfungsi dengan baik," katanya.
Baca juga: Di Garut, satu pasien positif COVID-19 meninggal
Baca juga: Pemkab Garut siap benahi infrastruktur wisata air Leuwi Dalem
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020