Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut menyampaikan satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia saat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.
"Iya ada yang meninggal kemarin (Jumat) di Sukawening (Garut)," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan pasien yang meninggal dunia itu seorang perempuan berusia 42 tahun warga Kecamatan Sukawening yang dilaporkan meninggal dunia di RSUD Garut, Jumat, 11 September 2020.
Berdasarkan laporan tim gugus tugas di lapangan, kata Yeni, pasien tersebut meninggal dunia karena ada penyakit lain yakni masalah kesehatan paru-paru.
Terkait angka kasus positif COVID-19 di Garut, Yeni menyebutkan ada penambahan sebanyak 124 kasus, satu kasus menjalani isolasi mandiri, 31 kasus isolasi di rumah sakit, 88 kasus dinyatakan sembuh dan empat kasus meninggal dunia.
"Konfirmasi positif 124 kasus, satu kasus isolasi mandiri, 31 kasus isolasi di rumah sakit, 88 kasus sembuh dan empat kasus meninggal," katanya.
Ia mengungkapkan, penyebaran wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, bahkan kasus terkonfirmasi positif masih terus bertambah.
Laporan terakhir pada Sabtu sore, kata Yeni, ada tujuh orang terkonfirmasi positif COVID-19 yakni lima laki-laki dan dua perempuan dengan usia termuda 18 tahun dan yang lanjut usia 72 tahun di Kecamatan Karangpawitan, Sukawening, Wanaraja, Kadungora, Cisurupan, Samarang, dan Tarogong Kaler.
Adanya penambahan kasus itu, kata Yeni, tim gugus tugas langsung melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan dengan cara tes usap bagi orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.
"Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan skrining masif sebanyak 434 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab," katanya.
Yeni mengimbau, seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dengan selalu patuh menerapkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak untuk menghindari penularan wabah COVID-19.
"Mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Garut bertambah menjadi 102 orang
Baca juga: Seorang balita di Garut sembuh dari positif COVID-19
Baca juga: Garut perketat protokol kesehatan di perhotelan untuk bangun kepercayaan wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Iya ada yang meninggal kemarin (Jumat) di Sukawening (Garut)," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan pasien yang meninggal dunia itu seorang perempuan berusia 42 tahun warga Kecamatan Sukawening yang dilaporkan meninggal dunia di RSUD Garut, Jumat, 11 September 2020.
Berdasarkan laporan tim gugus tugas di lapangan, kata Yeni, pasien tersebut meninggal dunia karena ada penyakit lain yakni masalah kesehatan paru-paru.
Terkait angka kasus positif COVID-19 di Garut, Yeni menyebutkan ada penambahan sebanyak 124 kasus, satu kasus menjalani isolasi mandiri, 31 kasus isolasi di rumah sakit, 88 kasus dinyatakan sembuh dan empat kasus meninggal dunia.
"Konfirmasi positif 124 kasus, satu kasus isolasi mandiri, 31 kasus isolasi di rumah sakit, 88 kasus sembuh dan empat kasus meninggal," katanya.
Ia mengungkapkan, penyebaran wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, bahkan kasus terkonfirmasi positif masih terus bertambah.
Laporan terakhir pada Sabtu sore, kata Yeni, ada tujuh orang terkonfirmasi positif COVID-19 yakni lima laki-laki dan dua perempuan dengan usia termuda 18 tahun dan yang lanjut usia 72 tahun di Kecamatan Karangpawitan, Sukawening, Wanaraja, Kadungora, Cisurupan, Samarang, dan Tarogong Kaler.
Adanya penambahan kasus itu, kata Yeni, tim gugus tugas langsung melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan dengan cara tes usap bagi orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.
"Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan skrining masif sebanyak 434 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab," katanya.
Yeni mengimbau, seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dengan selalu patuh menerapkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak untuk menghindari penularan wabah COVID-19.
"Mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Garut bertambah menjadi 102 orang
Baca juga: Seorang balita di Garut sembuh dari positif COVID-19
Baca juga: Garut perketat protokol kesehatan di perhotelan untuk bangun kepercayaan wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020