Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, siap mengalokasikan anggaran hingga Rp500 juta berdasarkan hitungan awal untuk mengatasi rumah warga yang terancam bahaya bencana tanah longsor di daerah setempat.

"Mudah-mudahan pelaksanaannya bisa di tahun ini, apakah itu di dana BTT (biaya tak terduga) atau perubahan APBD, nanti dilihat mana aturannya yang masuk," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai meninjau lokasi rumah warga yang dikhawatirkan tergerus longsor tanah tebing di Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Garut, Senin.

Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah mendapatkan laporan adanya sejumlah rumah warga yang lokasinya sekitar tebing dan dikhawatirkan terdampak bencana longsor.

Helmi bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut langsung meninjau lokasi rumah warga yang berada di kawasan rawan longsor.

"Ini kan ada ancaman longsor, ini pun harus dibuat penahan dengan bangunan bronjong, jadi dua ini ya, tanggul pada bantaran aliran sungai, sama bronjong tebing," kata Helmi.

Ia menuturkan, rumah itu tidak hanya dekat dengan tebing tapi berada tidak jauh dari aliran Sungai Cipeujeuh yang perlu dibangunkan penahan tanah agar tidak terjadi penyempitan sungai.

Laporan sebelumnya, kata dia, tidak hanya rawan longsor, tapi kawasan itu sering dilanda banjir akibat luapan sungai dengan ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter.

"Menurut laporan dari warga ini beberapa kali terjadi banjir, bahkan bisa sampai 1,5 meter di lapang ini, dan mungkin dengan ketinggian tersebut diperkirakan rumah pun terkena imbas banjir," katanya.

Helmi meminta dinas terkait untuk melakukan penanganan secara cepat dengan segera dibuatkan tanggul pada bantaran sungai agar air tidak melimpah dan mempersempit lebar sungai.

"Saya juga sudah ngobrol dengan ketua RW setempat, jangan sampai ada pengecilan sungai," katanya.

Baca juga: Sembilan rumah warga terancam bahaya pergerakan tanah di Garut

Baca juga: Tanah longsor tutup Jalan Raya Bungbulang-Garut

Baca juga: BPBD: Jalur selatan Garut rawan longsoran tanah dan batu

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020