Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi melakukan penyambungan jaringan air wilayah rawan kekekeringan di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengatakan kegiatan penyambungan jaringan air dilakukan guna mengatasi krisis air bersih di wilayah rawan kekeringan selama musim kemarau seperti yang kini terjadi di sebagian Kecamatan Cibarusah.

"Kita alirkan air bersih melalui penyambungan jaringan ini ke hidran umum yang ada di sana," katanya di Cikarang, Senin.

Usep mengatakan ada tujuh hidran umum dan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dibangun pemerintah daerah di tiga desa rawan kekeringan Kecamatan Cibarusah.

Ketujuh hidran umum tersebut berlokasi di Kampung Putat RT 02/RW 03 Desa Ridogalih, Kampung Amngong RT 01/RW 03 Desa Ridogalih, dan Kampung Gempol RT 02/RW 07 Desa Ridogalih.

Kemudian di Kampung Poponcol RT 02/RW 02 Desa Ridomanah, Kampung Sentul RT 01/RW 04 Desa Ridomanah, Kampung Poponcol RT 01/RW 02 Desa Ridomanah, serta Kampung Ciketuk RT 01/RW 01 Desa Sirnajati.

"Segera kami distribusikan karena memang warga di sana sudah sangat membutuhkan air bersih mengingat wilayah itu jadi langganan kekeringan," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi mencatat Kecamatan Cibarusah menjadi satu dari delapan kecamatan katagori rawan kekeringan dan krisis air bersih selama musim kemarau sehingga menjadi fokus penanganan pemerintah daerah.

"Delapan kecamatan ini lokasinya jauh dari sumber mata air seperti sungai," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said.

Delapan kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Bojongmangu, Cibarusah, Setu, Serangbaru, Babelan, Tarumajaya, Muaragembong dan Kecamatan Cikarang Pusat.

Selain rutin menyalurkan air bersih dari PDAM Tirta Bhagasasi pihaknya juga membentuk desa tangguh bencana di wilayah tersebut dengan tujuan agar masyarakat memiliki kemampuan untuk menangani bencana secara mandiri.

"Secara bertahap kami akan bentuk desa tangguh bencana bukan hanya di wilayah rawan banjir namun juga di wilayah rawan kekeringan dan krisis air seperti yang dialami warga Cibarusah," kata dia.

Baca juga: PDAM Bekasi bebaskan biaya sambungan kembali, ini alasannya

Baca juga: PDAM Bekasi ajukan kenaikan tarif 18-20 persen setelah enam tahun

Baca juga: Konsumsi air PDAM Bekasi naik 10 persen selama pandemi corona

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020