Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mendorong pengembangan wisata buah untuk memberikan nilai jual lebih tinggi bagi petani sekaligus menjadi objek wisata baru yang bisa mengedukasi pengunjung tentang cara penanaman maupun pengolahannya.
"Sekarang sedang pengembangan (wisata buah), ada edukasinya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Jabar, Selasa.
Ia menyebutkan daerah yang sudah berjalan mengembangkan potensi wisata buah-buahan yakni Kecamatan Cikajang, Samarang, Cisurupan dan Kecamatan Wanaraja.
Daerah itu, lanjut dia, saat ini masih menawarkan wisata buah dengan beragam jenis jeruk seperti jeruk garut, jeruk siam, dan jeruk chokun yang dapat dipetik dan dinikmati langsung oleh pengunjung.
"Di sana, ada buah-buahan jeruk garut, siam, dan sekarang yang rame jeruk chokun, rasanya manis," katanya.
Beni menyampaikan daerah lain yang saat ini akan dikembangkan untuk wisata buah yakni buah naga di Kecamatan Bayongbong dan wisata kopi di kawasan kaki Gunung Papandayan.
Saat ini, lanjut dia, kawasan wisata buah naga itu baru memiliki lahan seluas empat hektare, daerahnya masih butuh perhatian dari pemerintah untuk pembangunan infrastrukturnya.
"Di Bayongbong ada buah naga luasan baru empat hektare, saat ini yang sedang kita dorong infrastruktur ke sana supaya masuk," katanya.
Sedangkan, wisata kopi yang akan ditawarkan kepada pengunjung, kata Beni, yaitu wisatawan bisa memetik kopi di kebunnya langsung, kemudian petani mengenalkan cara pengolahan berbagai jenis kopi hingga siap dinikmati.
"Selain pengunjung bisa menikmati kopi, bisa belajar prosesnya juga, jadi ada edukasinya," kata Beni.
Baca juga: Masyarakat berwisata ke pantai di Garut mengisi liburan
Baca juga: Pemkab Garut terbuka bagi investor kembangkan usaha wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sekarang sedang pengembangan (wisata buah), ada edukasinya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Jabar, Selasa.
Ia menyebutkan daerah yang sudah berjalan mengembangkan potensi wisata buah-buahan yakni Kecamatan Cikajang, Samarang, Cisurupan dan Kecamatan Wanaraja.
Daerah itu, lanjut dia, saat ini masih menawarkan wisata buah dengan beragam jenis jeruk seperti jeruk garut, jeruk siam, dan jeruk chokun yang dapat dipetik dan dinikmati langsung oleh pengunjung.
"Di sana, ada buah-buahan jeruk garut, siam, dan sekarang yang rame jeruk chokun, rasanya manis," katanya.
Beni menyampaikan daerah lain yang saat ini akan dikembangkan untuk wisata buah yakni buah naga di Kecamatan Bayongbong dan wisata kopi di kawasan kaki Gunung Papandayan.
Saat ini, lanjut dia, kawasan wisata buah naga itu baru memiliki lahan seluas empat hektare, daerahnya masih butuh perhatian dari pemerintah untuk pembangunan infrastrukturnya.
"Di Bayongbong ada buah naga luasan baru empat hektare, saat ini yang sedang kita dorong infrastruktur ke sana supaya masuk," katanya.
Sedangkan, wisata kopi yang akan ditawarkan kepada pengunjung, kata Beni, yaitu wisatawan bisa memetik kopi di kebunnya langsung, kemudian petani mengenalkan cara pengolahan berbagai jenis kopi hingga siap dinikmati.
"Selain pengunjung bisa menikmati kopi, bisa belajar prosesnya juga, jadi ada edukasinya," kata Beni.
Baca juga: Masyarakat berwisata ke pantai di Garut mengisi liburan
Baca juga: Pemkab Garut terbuka bagi investor kembangkan usaha wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020