Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menetapkan empat desa di wilayahnya sebagai desa tangguh bencana atau destana tahun 2020.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan ke empat desa tangguh bencana tahun ini masing-masing Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu dan Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan.
"Kemudian Desa Tanjungsari Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Pahlawan Setia Kecamatan Tarumajaya. Empat desa ini memang masuk wilayah rawan bencana," katanya di Cikarang, Sabtu.
Said mengatakan pembentukan desa tangguh bencana merupakan upaya strategis pemerintah daerah untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi di wilayah atau desa yang masuk kategori rawan bencana.
"Kita akan terus kembangkan dan membentuk Destana di desa-desa lain khususnya daerah rawan bencana guna meminimalisir risiko saat terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor," ucapnya.
Menurut dia konsep pembentukan desa tangguh bencana ini menitikberatkan pada bagaimana cara menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
"Tujuannya agar masyarakat sadar akan bencana dan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi serta siap menghadapi potensi ancaman bencana," ujarnya.
Kepala Seksi Cegah Bencana BPBD Kabupaten Bekasi Agus Suparno mengatakan pengembangan desa tangguh bencana merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.
"Mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa dan mandiri dalam menghadapi bencana. Dan yang tidak kalah penting mereka harus mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana," katanya.
Agus berharap ke depan semua desa dan kelurahan rawan bencana akan ditetapkan sebagai desa tangguh bencana sekaligus menjadi perpanjangan tangan BPBD Kabupaten Bekasi dalam penanganan bencana.
"Selain pembentukan lembaganya juga akan kita programkan terkait kemampuan personel dalam menangani bencana dan kelengkapan sarana prasarana sesuai kondisi kebencanaan pada desa atau kelurahan yang bersangkutan," katanya.
Selain empat desa tersebut sejumlah desa rawan bencana di Kabupaten Bekasi juga telah berstatus desa tangguh bencana di antaranya Desa Ridogalih, Karangasih, Pantai Bakti, Babelan Kota, Pasir Tanjung, Sukadaya, Pantai Harapan Jaya, dan Desa Pantai Sederhana.
"Diharapkan masyarakat di desa itu dapat meningkatkan respon penanganan bencana karena dengan partisipasi mereka ditambah upaya pencegahan melalui mitigasi nonstruktural akan mampu meminimalisir korban," kata Agus.
Baca juga: Forkopimda Kabupaten Indramayu resmikan kampung tangguh COVID-19
Baca juga: Karawang bangun Kampung Tangguh COVID-19 jaga ketahanan pangan
Baca juga: Kota Sukabumi bentuk "Kampung Tangguh" untuk jaga ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan ke empat desa tangguh bencana tahun ini masing-masing Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu dan Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan.
"Kemudian Desa Tanjungsari Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Pahlawan Setia Kecamatan Tarumajaya. Empat desa ini memang masuk wilayah rawan bencana," katanya di Cikarang, Sabtu.
Said mengatakan pembentukan desa tangguh bencana merupakan upaya strategis pemerintah daerah untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi di wilayah atau desa yang masuk kategori rawan bencana.
"Kita akan terus kembangkan dan membentuk Destana di desa-desa lain khususnya daerah rawan bencana guna meminimalisir risiko saat terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor," ucapnya.
Menurut dia konsep pembentukan desa tangguh bencana ini menitikberatkan pada bagaimana cara menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
"Tujuannya agar masyarakat sadar akan bencana dan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi serta siap menghadapi potensi ancaman bencana," ujarnya.
Kepala Seksi Cegah Bencana BPBD Kabupaten Bekasi Agus Suparno mengatakan pengembangan desa tangguh bencana merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.
"Mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa dan mandiri dalam menghadapi bencana. Dan yang tidak kalah penting mereka harus mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana," katanya.
Agus berharap ke depan semua desa dan kelurahan rawan bencana akan ditetapkan sebagai desa tangguh bencana sekaligus menjadi perpanjangan tangan BPBD Kabupaten Bekasi dalam penanganan bencana.
"Selain pembentukan lembaganya juga akan kita programkan terkait kemampuan personel dalam menangani bencana dan kelengkapan sarana prasarana sesuai kondisi kebencanaan pada desa atau kelurahan yang bersangkutan," katanya.
Selain empat desa tersebut sejumlah desa rawan bencana di Kabupaten Bekasi juga telah berstatus desa tangguh bencana di antaranya Desa Ridogalih, Karangasih, Pantai Bakti, Babelan Kota, Pasir Tanjung, Sukadaya, Pantai Harapan Jaya, dan Desa Pantai Sederhana.
"Diharapkan masyarakat di desa itu dapat meningkatkan respon penanganan bencana karena dengan partisipasi mereka ditambah upaya pencegahan melalui mitigasi nonstruktural akan mampu meminimalisir korban," kata Agus.
Baca juga: Forkopimda Kabupaten Indramayu resmikan kampung tangguh COVID-19
Baca juga: Karawang bangun Kampung Tangguh COVID-19 jaga ketahanan pangan
Baca juga: Kota Sukabumi bentuk "Kampung Tangguh" untuk jaga ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020